Gas metana ini semakin memanaskan bumi dan memicu krisis iklim yang menyebabkan banyak bencana lingkungan.
Gas metana juga bersifat eksplosif yang akan keluar meresap melalui pori-pori tanah.
Baca Juga: Persib Bandung vs Bali United Malam Ini, David da Silva: Siap Tampil di Piala Presiden 2022
Indonesia mulai berupaya menerapkan taktik pengelolaan sampah kuliner lewat kajian Food Loss and Waste (FLW) pada Rangka Mendukung Penerapan Ekonomi Sirkular & Pembangunan Rendah Karbon.
National Endowment for the Arts (NEA) membuat panduan praktis beserta hal-hal mudah yang dapat dilakukan dalam mengurangi sampah makanan dan menyelenggarakan kompetisi resep “Love Your Food” yang bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk mengirimkan resep terbaik yang menggunakan jenis makanan sisa yang umum.
Lebih dari 500 Food Waste Reduction Ambassador direkrut dan dilatih mengenai pengetahuan pengurangan sampah makanan dan mereka bertugas untuk membagikan pengetahuan tersebut kepada teman dan keluarga.
NEA mendorong masyarakat untuk mendonasikan kelebihan makanan atau makanan yang tidak terjual pada organisasi-organisasi yang akan menyalurkan makanan tersebut ke orang yang membutuhkan.
Sebenarnya dengan cara sederhana menghabiskan makanan, kita bisa membantu mengurangi pemanasan global.***