Sampah Makanan Indonesia Terbanyak di Dunia Capai 46,35 Juta Ton, Simak Cara Mudah Mencegahnya

- 12 Juni 2022, 17:56 WIB
Pengunjung berada di dekat sampah makanan dan minuman yang ditinggalkan di Pantai Kampung Nelayan di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 6 Maret 2022. Perilaku membuang sampah sembarangan saat berwisata tersebut berpotensi menambah timbulan sampah khususnya sampah plastik di laut.
Pengunjung berada di dekat sampah makanan dan minuman yang ditinggalkan di Pantai Kampung Nelayan di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 6 Maret 2022. Perilaku membuang sampah sembarangan saat berwisata tersebut berpotensi menambah timbulan sampah khususnya sampah plastik di laut. /ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/

AKSARA JABAR – Sampah makanan menjadi masalah besar di Indonesia, menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) mencatat bahwa sampah sisa makanan mencapai 46,35 juta ton dalam skala nasional pada tahun 2021.

Menurut The Economist Intelligence Unit (EIUI), Indonesia merupakan penghasil sampah makanan terbesar kedua di dunia.

Ironisnya, masih ada 22 juta orang di Indonesia yang kelaparan.

Baca Juga: Link Streaming Persib vs Bali United, Penyisihan Grup C Piala Presiden 2022 Minggu 12 Juni 2022

Baca Juga: Link Live Streaming Indosiar Persib Bandung vs BALI United, Teddy Tjahjono: Beri Kejutan Bawa Dua Pemain Muda

Baca Juga: 5 Tips Agar Tidak Menjadi Beban Keluarga, Lakukanlah Segera

Maka perlu adanya solusi, karena terdapat ketidakseimbangan kondisi yang terjadi.

Terdapat cara mudah mencegah terjadinya food waste (sampah makanan), salah satunya bisa dimulai dengan menghabiskan makanan yang dikonsumsi.

Sesorang yang mempertimbangan untuk tidak membuang-buang makan disebut sebagai orang yang peduli terhadap lingkungan.

Baca Juga: Greysia Polii Resmi Pensiun Setelah 30 Tahun, Tagar Ucapan Terima Kasih Jadi Trending di Twitter

Perasaan merasa bersalah menjadi salah satu dorongan untuk mengurangi sampah makanan (Mattar et al., 2018)

Makanan melalui proses yang sangat panjang sebelum menjadi makanan siap saji yang dapat langsung disantap.

Prosesnya mulai dari budidaya, perawatan, pemanenan, pengemasan, pendistribusian dan pemasakan selanjutnya.

Baca Juga: Head to Head dan Prediksi Skor Persib Bandung vs Bali United Piala Presiden 2022 Hari ini, Minggu 12 Juni 2022

Pada setiap tahap, ada energi yang digunakan, tenaga yang dipakai, sampah dan limbah yang dihasilkan, juga gas rumah kaca yang dilepaskan.

Selain itu, sisa makanan dapat menjadi bencana lingkungan yang mengerikan dan berbahaya.

Sampah makanan merupakan salah satu penyebab terjadi dan meningkatnya pemanasan global.

Baca Juga: Bobotoh Curhat Susah Beli Tiket Online, Tips Saat Laga Persib Bandung vs Persebaya Nanti Agar Berhasil

Sampah makanan yang benar-benar biodegradable (dapat diurai) hanya akan membusuk jika dibuang ke kantong plastic dan menghasilkan gas metana (gas rumah kaca).

Gas metana ini semakin memanaskan bumi dan memicu krisis iklim yang menyebabkan banyak bencana lingkungan.

Gas metana juga bersifat eksplosif yang akan keluar meresap melalui pori-pori tanah.

Baca Juga: Persib Bandung vs Bali United Malam Ini, David da Silva: Siap Tampil di Piala Presiden 2022

Indonesia mulai berupaya menerapkan taktik pengelolaan sampah kuliner lewat kajian Food Loss and Waste (FLW) pada Rangka Mendukung Penerapan Ekonomi Sirkular & Pembangunan Rendah Karbon.

National Endowment for the Arts (NEA) membuat panduan praktis beserta hal-hal mudah yang dapat dilakukan dalam mengurangi sampah makanan dan menyelenggarakan kompetisi resep “Love Your Food” yang bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk mengirimkan resep terbaik yang menggunakan jenis makanan sisa yang umum.

Lebih dari 500 Food Waste Reduction Ambassador direkrut dan dilatih mengenai pengetahuan pengurangan sampah makanan dan mereka bertugas untuk membagikan pengetahuan tersebut kepada teman dan keluarga.

Baca Juga: Live Streaming Indosiar Bola Hari Ini Persikabo vs Persik Kediri di Jadwal TV Indosiar Minggu 12 Juni 2022

NEA mendorong masyarakat untuk mendonasikan kelebihan makanan atau makanan yang tidak terjual pada organisasi-organisasi yang akan menyalurkan makanan tersebut ke orang yang membutuhkan.

Sebenarnya dengan cara sederhana menghabiskan makanan, kita bisa membantu mengurangi pemanasan global.***

Editor: Igun Gunawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah