2 Tahun Tak Digelar karena Covid-19, Warga Bangka Belitung Gelar Tradisi Lempar Ketupat Sambut Bulan Ramadhan

- 28 Maret 2022, 21:36 WIB
Perang Ketupat Sambut Ramadhan di Tempilang Bangka Belitung
Perang Ketupat Sambut Ramadhan di Tempilang Bangka Belitung /Instagram/Tangkapan layar/

AKSARA JABAR- Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sekali tradisi. Termasuk tradisi yang dilakukan masyarakat jelang Ramadhan.

Seperti yang dilakukan warga Desa Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Mereka biasa menggelar tradisi lempar ketupat untuk menyambut kedatangan bulan suci Ramdahan. 

Baca Juga: 7 Tradisi Menjelang Ramadhan di Beberapa Daerah Indonesia, dari Munggahan di Jabar Hingga Meugang di Aceh

Perang ketupat untuk menyambut bulan suci Ramadhan kembali digelar di Desa Tempilang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Dikutip dari Antara, tradisi ini baru digelar kembali setelah selama dua tahun berturut-turut tradisi itu tidak bisa dilaksanakan karena pandemi COVID-19.

"Alhamdulillah tahun ini perang ketupat kembali digelar setelah dua tahun tradisi warga daerah ini tertunda karena COVID-19," kata Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah saat membuka acara perang ketupat di Tempilang, Senin.

Baca Juga: Jokowi Bolehkan Mudik, Tapi Larang Pejabat dan ASN Bukber dan Open House saat Ramadhan

Ia mengemukakan pentingnya peran para generasi muda dalam upaya pelestarian budaya daerah, termasuk tradisi menyambut Ramadhan dengan perang ketupat. 

"Penting bagi generasi muda untuk ikut serta melestarikan budaya agar perang ketupat ini dapat dikenal di tingkat global," katanya.

Sementara itu, Bupati Bangka Barat Sukirman menyampaikan terima kasih kepada pemerintah provinsi, perusahaan, dan perorangan yang membantu penyelenggaraan perang ketupat.

Baca Juga: Sambut Ramadhan 2022, Warga di Kampung Adat Miduana Cianjur Gelar Tradisi Keramasan

"Tanpa adanya dukungan moril dan materiil ini, perang ketupat belum tentu dapat terlaksana," katanya.

Ketua Adat Tempilang Keman mengatakan bahwa selain untuk menyambut Ramadhan, tradisi perang ketupat dilaksanakan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar warga Tempilang dihindarkan dari bahaya dan hal-hal yang buruk.

"Perang ketupat ini bertujuan agar kampung menjadi aman dan terhindar dari hal-hal buruk," katanya.***

Editor: Tiara Maulinda

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x