8 Perbedaan Mencolok dalam Pelaksanaan Sistem Pendidikan Antara Indonesia dan Jepang

- 22 Februari 2021, 18:13 WIB
Pelajar saat belajar dengan system daring. Istimewa/HO- Diskominfosanditik Sumedang
Pelajar saat belajar dengan system daring. Istimewa/HO- Diskominfosanditik Sumedang /

 

AKSARA JABAR- Jepang merupakan sebuah negara maju dengan tingkat kedisiplinan tinggi sekaligus kemampuan dalam riset dan pengembangan sebuah teknologi. 

Salah satu penyebab negara Jepang bisa maju seperti saat ini salah satunya yaitu melalui pendidikan. Sistem pendidikan yang berjalan di Jepang berbeda dengan yang di jalankan di Indonesia.

Penasaran kan bagaimana sistem pendidikan di Jepang bisa membentuk sumber daya manusia yang berkemampuan tinggi serta memiliki kedisiplinan yang baik?

Baca Juga: 3 Bentuk Kesulitan Belajar Seorang Pelajar dalam Kegiatan Pembelajaran, Ini Penjelasannya!

Berikut ini perbedaan sistem pendidikan yang dijalankan di Indonesia dan Jepang: 

1. Murid-murid di Jepang diajarkan untuk berpikir kritis dalam kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan di Indonesia mulai dari tingkat SD sampai tingkat atas selalu dihadapkan pada hapalan-hapalan

2. Jam belajar di Jepang lebih lama 1 jam, dimulai pukul 08.00 hingga 15.00. Dibandingkan dengan Indonesia yang memulai pembelajaran mulai dari pukul 07.00 sampai pukul 13.00.

3. Dalam hal kemampuan belajar, di Jepang siswa selalu naik kelas berdasarkan pada hasil ulangan dan hasil belajar mereka. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki kecendurungan individu muridnya sebagai indikator yang dipakai dalam penilaian. 

4. Siwa di Jepang sejak sekolah dasar hingga tingkat atas dilarang untuk membawa kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Sedangkan di Indonesia saat ini banyak siswa yang membawa kendaraan bermotor roda dua, bahkan banyak juga yang menawarkan kendaraan beroda empat. 

Baca Juga: 3 Kategori Kesulitan Belajar yang Dialami Pelajar, Guru dan Orang Tua Wajib Tahu dan Mencarikan Solusinya

5. Namun di negara Jepang hubungan antara guru dan murid lebih mirip seperti robot karena adanya batasan batasan yang membuat hubungan guru dan murid menjadi kaku. Berbeda dengan Indonesia, hubungan antara guru dan murid itu dibuat lebih cair. 

6. Serupa dengan Amerika Utara dan Eropa, orientasi pendidikan di Jepang mengarahkan pada kepada pembentukan keahlian, bukan berorientasi menjadi serba tahu. Kontras dengan yang terjadi di Indonesia dengan mata pelajaran yang sangat beragam, namun justru membuat siswa menjadi tertekan, stress, dan jenuh. 

7. Siswa baru boleh mengikuti ujian ketika menginjak kelas 4, selama tiga tahun sebelumnya tidak dinilai seberapa besar ilmu pengetahuan serta kepintarannya dan lebih difokuskan pada pembelajaran tatakrama. Lain hal dengan yang terjadi di Indonesia, kedisiplinan siswa terhitung buruk dan jauh jika harus dibandingkan dengan tingkat kedisiplinan yang ada di Jepang. 

Menarik melihat bagaimana negara Jepang menjalankan sistem pendidikannya dengan berlandaskan pada kedisiplinan. ***

Editor: Iing Irwansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x