Sebagai sesaji, kue ini biasanya tidak dimakan sampai Cap Go Meh yakni, malam ke -15 setelah Tahun Baru Imlek.
Pada mulanya, kue keranjang merupakan hidangan untuk menyenangkan Dewa Tungku (Cau Kun Kong) agar membawa laporan yang menyenangkan kepada Raja Surga (Giok Hong Siang Te).
Baca Juga: 21.000 Warga Terdampak Banjir Indramayu Tertahan di Pengungsian, Wagub Uu Salurkan Bantuan
Selain itu, kue keranjang ini pun bermakna agar keluarga yang merayakan Tahun Baru Imlek dapat terus bersatu, rukun, dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan datang.***