AKSARA JABAR - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi berbagai bencana hidrometeorologi akan terjadi seiring adanya fenomena La Nina pada akhir tahun 2021.
Karenanya, BMKG mengimbau semua pihak meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana hidrometeorologi dampak La Nina yang diprediksi akan datang pada akhir tahun ini.
"La Nina tahun ini diprediksi memiliki dampak relatif sama dengan tahun lalu yang diikuti dengan berbagai bencana hidrometeorologi," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dikutip dari Antara, Senin, 18 Oktober 2021.
BMKG memperkirakan, La Nina tahun ini juga akan berlangsung dengan intensitas lemah sampai sedang hingga Februari 2022.
Baca Juga: Kisah Asmara Rendy dan Jesica akan Terungkap? Ikatan Cinta 19 Oktober 2021 di RCTI
Seperti La Nina 2020, hasil kajian BMKG menunjukkan curah hujan mengalami peningkatan pada November, Desember 2021 dan Januari 2022.
Peningkatan curah hujan tersebut terjadi di Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali hingga NTT, Kalimantan bagian selatan dan Sulawesi bagian selatan.
Adapun peningkatan curah hujan bulanan berkisar antara 20-70 persen di atas normalnya.
Baca Juga: Sampai Jatuhkan Gelas, Irvan Kaget saat Tahu Elsa Adik Andin, Trailer Ikatan Cinta 19 Oktober 2021
"Dengan potensi peningkatan curah hujan pada periode musim hujan tersebut maka kami meminta seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi curah hujan tinggi," tandasnya.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud bencana hidrometeorologi?
Dikutip dari konservasidas.fkt.ugm.ac.id, bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini 19 Oktober 2021: Selidiki Masa Lalu Andin, Irvan Temui Aldebaran
Banyak bencana yang termasuk ke dalam bencana hidrometeorologi, antara lain kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, el nino, la nina, longsor dan berbagai bencana lainnya.
Bencana-bencana tersebut dimasukan ke dalam bencana hidrometeorologi karena disebabkan atau dipengaruhi faktor-faktor meteorologi.
Salah satu penyebab dari maraknya bencana hidrometeorologi adalah perubahan cuaca, didukung dengan kerusakan lingkungan yang semakin masif.***