AKSARA JABAR - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi badai La Nina pada tahun 2021 akan diikuti dengan berbagai bencana hidrometeorologi.
Karenanya, BMKG mengimbau semua pihak meningkatkan kewaspadaan menghadapi dampak La Nina yang diprediksi akan datang pada akhir tahun ini.
Hal tersebut dikatakan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring terkait waspada La Nina dan peningkatan risiko bencana hidrometeorologi di wilayah Indonesia, Senin, 18 Oktober 2021.
"Kita harus bersiap untuk menghadapi datangnya La Nina, seperti akhir tahun lalu. La Nina tahun ini diprediksi memiliki dampak relatif sama dengan tahun lalu yang diikuti dengan berbagai bencana hidrometeorologi," kata Dwikorita, dikutip dari Antara.
La Nina adalah fenomena yang dikontrol perbedaan suhu muka air laut antara Samudra Pasifik bagian tengah dengan wilayah perairan Indonesia. Sehingga suhu muka laut di wilayah Indonesia menjadi lebih hangat.
Baca Juga: Solusi Terbaik Mengatasi Kebuntuan Hati, Hilang Ide dan Lepas Arah Tujuan Ala dr Zaidul Akbar
Dwikorita menjelaskan, secara teori, ambang batas bisa disebutkan terjadi La Nina dengan intensitas lemah, yaitu adanya anomali mencapai 0,5.