Network
AKSARAJABAR- Upaya mendukung pemulihan ekonomi nasional selama pandemi Covid-19, pemerintah telah meluncurkan program Bantuan Subsidi Upah, salah satunya adalah BLT BPJS.
Dikutip Aksara Jabar dari laman resmi kemnaker, bahwa program BSU BLT BPJS telah pada tahun 2020 telah tersalurkan sebanyak 98,91 persen atau setara dengan Rp29.444.763.600.000.
Adapun rinciannya pada gelombang pertama atau termin I telah tersalurkan kepada 12.293.134 orang dengan anggaran Rp14.7451.760.800.000.
Baca Juga: 36 Juta Warga Jabar akan Divaksin Covid-19, Ridwan Kamil Siapkan Skenario
Termin ke II telah tersalurkan kepada 12.244.169 orang dengan anggaran mencapai Rp14.693.022.800.000.
Menteri Ketenaga Kerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, mengatakan bahwa dalam proses penyaluran, ada beberapa kendala.
Diantaranya adalaha ada beberapa rekening yang belum menerima karena duplikasi data, nomor rekening tidak valid, nomor rekening di blokir karena pasif dalan waktu lama.
Baca Juga: Menteri PPPA Minta Sumedang Bangun Pos Ramah Anak dan Perempuan di Titik Pengungsian
“Jadi mudah-mudahan pada bulan Januari ini rekonsiliasi data dengan bank penyalur sudah selesai dilakukan, maka akan kita mintakan kembali ke perbendaharaan negara untuk menyalurkan kembali,”
Adapun soal penyaluran bulan Januari 2021, Menaker Ida Fauziyah belum bisa memastikan.
Ida mengaku saat ini belum menerima perintah untuk menyalurkan kembali program BSU.
"Kami sudah punya hasil evaluasi yang akan kami berikan dan dikoordinasikan dengan Kemenko Perekonomian. Jika kondisi perkonomian kita belum normal kembali, saya kira diskusi tentang Program BSU ini kita bisa pertimbangkan untuk bisa dilakukan kembali pada tahun 2021," kata Ida.***
