"Seperti yang dikatakan Direktur Wray sebelumnya, masukan FBI sedang dipertimbangkan sebagai bagian dari negosiasi kami yang sedang berlangsung dengan Pemerintah AS," kata juru bicara TikTok Brooke Oberwetter dalam pernyataan email seperti dilansir AP.
“Meskipun kami tidak dapat mengomentari secara spesifik diskusi rahasia tersebut, kami yakin bahwa kami berada di jalur untuk sepenuhnya memenuhi semua kekhawatiran keamanan nasional AS yang masuk akal dan telah membuat langkah signifikan menuju penerapan solusi tersebut.”
Baca Juga: Liga 1 Akan Kembali Digelar pada 5 Desember 2022 dengan Sistem Bubble, Apa Itu Sistem Bubble?
Baca Juga: Intip Pesona Wisata Asstro Highlands Ciater Kabupaten Subang, Harga Tiket, Jam Buka, hingga Lokasi
Baca Juga: Bos Persib Bandung Semangat Liga 1 Kembali Digelar 5 Desember: Lets Go Persib
TikTok dimiliki oleh ByteDance yang berbasis di Beijing. Pernyataan TikTok hari Jumat tersebut mencatat ByteDance merupakan perusahaan swasta dan TikTok Inc., menawarkan layanan TikTok di Amerika Serikat, adalah perusahaan AS yang terikat oleh undang-undang AS.
Pada sidang Senat pada September 2022, Chief Operating Officer TikTok Vanessa Pappas menjawab pertanyaan dari anggota kedua belah pihak dengan mengatakan perusahaannya melindungi semua data dari pengguna Amerika Serikat. Mereka juga meyakinkan pejabat pemerintah China tidak memiliki akses ke TikTok.
“Kami tidak akan pernah membagikan data, titik,” kata Pappas.***