AKSARA JABAR - Direktur Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) Chris Wray mencurigai aplikasi TikTok yang saat ini popular di kalangan anak muda sebagai sebuah ancaman bagi keamanan nasional Amerika Serikat.
Kekhawatiran FBI beralasan karena aplikasi berbagi video popular itu saat ini berada di tangan China dan tidak menutup kemungkinan China memiliki kemampuan untuk dapat mengontrol rekomendasi aplikasi, yang memungkinkan mereka memanipulasi konten.
FBI juga mengatakan China dapat saja menggunakan aplikasi tersebut untuk dapat mengumpulkan data penggunanya yang digunakan untuk operasi spionase tradisional.
“Semua hal ini berada di tangan pemerintah yang tidak berbagi nilai-nilai kita, dan memiliki misi yang sangat bertentangan dengan kepentingan terbaik Amerika Serikat. Itu harus menjadi perhatian kita,” kata Wray saat menghadiri sebuah acara di University of Michigan’s Gerald R. Ford School of Public Polic pada Jumata 2 Desember 2022.
Baca Juga: 5 Stadion yang Akan Digunakan untuk Putaran Pertama Liga 1 2022/2023, Cek Kapasitasnya
Kekhawatiran tentang Aplikasi TikTok menjadi mata-mata China, telah mereka sampaikan pada kongres Amerika.
Bahkan khawatir tentang pengaruh China atas TikTok, pemerintahan Trump pada tahun 2020 mengancam akan melarang aplikasi tersebut di Amerika Serikat. Bahkan pemerintah Amerika Serikat nekan ByteDance untuk menjual TikTok ke perusahaan Amerika Serikat.