"Kok ada surat beginian? Surat dari manajemen yang udah mengundurkan diri. Ini manajemen udah mengundurkan diri terus membuat surat pembubaran, apa maksudnya, ya?" ujarnya.
Jarwo menilai, surat tersebut banyak cacatnya. Selain dibuat oleh pihak yang tidak bersama Naif lagi, surat tersebut juga tidak dilengkapi dengan keresmiannya sehingga rentan dimanfaatkan untuk melakukan kecurangan.
Baca Juga: Dinkes Kota Bandung Ungkap Puluhan Warga yang Berlibur di Kota Kembang Positif Covid-19
"Surat dua lembar, gak ada nomor halamannya, lembar pertama pernyataan, lembar kedua cuma tanda tangan doang. Ini bisa dipisah, ini bisa diganti misalnya dibikin, saya akan membayar Rp2 miliar untuk sodara ini tanda tangan berempat di atas materai, wah kalau kaya gitu, ah enggak lah, gua gak mau tanda tangan," ucapnya.***