AKSARA JABAR - Istilah sepak bola gajah kembali terdengar di Indonesia, setelah secara resmi pendukung Persipura Jaya Pura melakukan gugatan secara resmi ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap tergugat Persib Bandung, Barito Putera, David da Silva, hingga PSSI atas dugaan praktik sepak bola gajah.
Apa itu Sepak Bola Gajah?
Sepak Bola Gajah disebut-sebut merupakan sebuah peristiwa kontroversi pertandingan sepak bola.
Baca Juga: Pendukung Persipura Jaya Pura Resmi Gugat Persib Bandung Atas Dugaan Praktik Sepakbola Gajah
Baca Juga: Menteri Kesehatan: Anak di Bawah 18 Tahun Boleh Mudik Tanpa Booster Asal Sudah Vaksinasi Covid-19
Baca Juga: Pengadilan Negeri Banjarmasih Eksekusi Tiga Predator Anak dengan Vonis Kebiri Kimia
Asal muasal munculnya istilah itu terjadi saat peristiwa 21 Februari 1988 pada lanjutan pertandingan grup wilayah timur kompetisi Perserikatan Divisi Utama musim 1987-1988.
Peristiwa ini konon disebut-sebut merupakan peristiwa yang menghebohkan pada saat itu.
Persebaya yang bermain di hadapan suporter fanatiknya di Stadion Gelora 10 November harus kalah saat melawan Persipura Jayapura dengan skor 0-12.
Konon kekalahan itu bukan murni karena ketidakmampuan tim Persebaya menghadapi tim Persipura tetapi karena memang sengaja mengalah.
Baca Juga: Kawal Pemudik Lebaran 2022, Polda Jabar Siagakan 337 Pos Operasi Ketupat Lodaya 2022
Baca Juga: Gubernur Jabar Sebut Tol Cisumdawu Baru Bisa Dibuka Satu Seksi yang Bisa Digunakan Pemudik
Baca Juga: Puncak Arus Mudik Diprakirakan 23 Juta Mobil dan 17 Juta Motor Bawa Pemudik Pulang Kampung
Kemudian peristiwa yang paling memalukan terjadi saat pertemuan Indonesia dan Thailand, yang dikenal sebagai War Elephant (Gajah Perang) di fase grup Piala AFF 1998.
Ketika itu, turnamen antarnegara ASEAN masih bernama Piala Tiger.
Kedua tim waktu itu tampil tidak serius karena diduga takut bertemu Vietnam di fase berikutnya.
Padahal saat itu Timnas Indonesia berhasil menyegel tiket semifinal setelah memenangi dua laga babak penyisihan.
Praktik main mata ini dilakukan untuk menyamakan skor antara satu tim dengan lainnya, atau sengaja menyerah.
Thailand dan Timnas Indonesia ternyata sama-sama tak ingin bertemu dengan Vietnam yang ketika itu disegani.
Skenarionya adalah mengalah demi tak menjadi juara Grup A.
Saat itu, Vietnam menghuni peringkat kedua klasemen Grup B.
Untuk menjadi runner-up, Thailand cukup bermain imbang melawan Timnas Indonesia.
Adapun Tim Merah Putih butuh kekalahan demi lolos sebagai runner-up.
Jadi tujuannya sangat jelas agar sebuah tim mendapatkan keuntungan untuk bisa menentukan posisi di klasemen.
Kini dugaan praktik sepak bola gajah kembali didengungkan para pendukung Persipura Jayapura, benar tidaknya praktik tersebut ada kita tunggu putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. ***