Network
AKSARA JABAR - Bareskrim Polri Brigjen Pol Pipit Rismanto mengungkapkan bahwa kasus gagal ginjal anak telah mengalami penurunan sebaran.
Ia menambahkan bahwa penurunan sebaran kasus tersebut sejalan dengan investigasi dan pencegahan yang dilakukan Polri bersama pihak lain, termasuk Kementerian Kesehatan dan BPOM.
“Betul, jadi kalau untuk penurunan yang kasus baru kan memang di samping ada upaya investigasi, tapi juga ada upaya pencegahan. Itu yang paling penting,” ujar Pipit dikutip dari pmjnews pada Rabu, 8 November 2022.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Naik, Kemenkes: Pasien yang Meninggal Belum Vaksin Booster
Selain itu, menurut Pipit pencegahan dan mitigasi untuk kasus gagal ginjal adalah ranah kemenkes dan semua pihak.
“Itu lah menjadi ranah Kemenkes bersama dengan semua pihak, termasuk BPOM dan Polri itu bagaimana cara mencegahnya itu, mengurangi itu ya kan mitigasi apa yang menjadi penyebab,” ungkapnya.
Baca Juga: Dua Perusahaan Obat yang Langgar Kandungan Etilen Glikol Akan Diungkap BPOM
Salah satu bentuk pencegahan yang dilakukan bersama para pihak yakni menarik produk-produk yang diduga menggunakan bahan tambahan yang mengandung EG dan DEG, dan mendatangkan obat yang bisa membantu penyembuhan gagal ginjal.
Baca Juga: Harga Tiket dan Setting Plan Fan Meeting Ji Chang Wook Jakarta Pada Desemeber 2022 yang akan Datang
“Menarik produk-produk yang diduga produksi dengan menggunakan bahan tambahan yang diidentifikasi mengandung EG dan DEG,” sambung Pipit.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sempat menyebutkan bahwa sebaran kasus gagal ginjal akut yang sempat marak menyerang anak di Indonesia telah menurun.
Baca Juga: 7 Bahan Alami yang Bagus Mencerahkan Kulit, Bikin Kulit Glowing dan Cerah Merona
Meskipun kasus gagal ginjal anak terus mengalami penurunan, semua pihak yang terlibat masih terus melakukan penyelidikan.
Kini kasus gagal ginjal anak masih terus digali oleh Bareskrim, dugaan baru muncul mengenai kelalaian BPOM.***
