Kenapa Harga BBM Naik 2022? Ini Alasan Jokowi Tetap Naikan Harga Pertalite, Solar dan Pertamax

- 3 September 2022, 17:49 WIB
Harga beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) secara resmi mengalami kenaikan mulai hari ini Sabtu 3 September 2022 pukul 14:30 WIB.
Harga beberapa jenis bahan bakar minyak (BBM) secara resmi mengalami kenaikan mulai hari ini Sabtu 3 September 2022 pukul 14:30 WIB. /ANTARA/Andika Wahyu

AKSARA JABAR -  Kenapa harga bahan bakar minyak (BBM) naik 2022? Berikut alasan Presiden Jokowi menaikan harga Pertalite, Solar hingga Pertamax.

Harga BBM resmi mulai naik hari ini, Sabtu 3 September 2022 berlaku pukul 14.30 WIB. 

Jokowi menyebut keputusan untuk menaikkan harga BBM adalah pilihan terakhir pemerintah.

Baca Juga: Menurut Pengamat, Ini Tiga Solusi Atasi Masalah Harga BBM

"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian, dan sebagian subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta, Sabtu dikutip dari Antara.

Dalam konferensi tersebut, Jokowi didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi yakni sebagai berikut:

- Harga Pertalite dari Rp7.650,00 per liter menjadi Rp10 ribu/liter;

- Harga Solar bersubsidi dari Rp5.150,00/liter menjadi Rp6.800,00/liter;

- Harga Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500,00/liter menjadi Rp14.500,00/liter.

Baca Juga: Harga BBM Pertamina 2022: Pertalite, Solar hingga Pertamax Naik Mulai Hari Ini Pukul 14.30 WIB

Jokowi menuturkan, kenaikan harga BBM ini adalah keputusan sulit yang harus diambil pemerintah. 

"Mestinya uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu dan saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit," ungkapnya.

Pemerintah, menurut Jokowi, telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.

"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Akan tetapi, anggaran subsidi dan kompensasi BBM pada tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun," katanya.

Nilai subsidi BBM tersebut, terang Presiden, juga terus meningkat.

"Dan lagi lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi," tuturnya.

Baca Juga: Diduga Timbun 2,5 Ton BBM Bersubsidi Jenis Pertalite, 4 Pria Asal Tangerang Diringkus Polisi

Pemerintah sudah menyiapkan bantuan langsung tunai (BLT) BBM sebesar Rp12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga yang kurang mampu sebesar Rp150 ribu/bulan dan mulai diberikan pada bulan September selama 4 bulan.

Pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta/bulan dalam bentuk bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600 ribu.

"Saya juga telah memerintahkan kepada pemerintah daerah untuk menggunakan 2 persen dana transfer umum sebesar Rp2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum bantuan ojek online dan untuk nelayan," ucapnya.

Kepala Negara menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen agar penggunaan subsidi yang merupakan uang rakyat harus tepat sasaran.

"Subsidi harus lebih menguntungkan masyarakat yang kurang mampu," pungkasnya.***

Editor: Tiara Maulinda

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x