1 Syawal 2022 Muhammadiyah Jatuh Pada Tanggal 2 Mei 2022, NU dan Pemerintah Kapan? Ini Jadwal Sidang Isbat

- 26 April 2022, 15:11 WIB
Ilustrasi peneropongan hilal. Kemenag akan menggelar sidang isbat penentuan 1 Syawal 1443 Hijriah pada 1 Mei 2022.
Ilustrasi peneropongan hilal. Kemenag akan menggelar sidang isbat penentuan 1 Syawal 1443 Hijriah pada 1 Mei 2022. /Antara/Fikri Yusuf/

AKSARA JABAR - Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1443 H akan jatuh pada hari Senin, 2 Mei 2022.

Demikian disampaikan oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, Agung Danarto pada, Senin 25 April 2022 di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro, No 23, Kota Yogyakarta. Agung menghimbau pelaksanaan Salat Ied dan perayaan ibadah lain dapat dilakukan dengan khusyu’.

"Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghimbau agar Salat Idul Fitri dan segenap rangkaiannya, seperti takbiran, pelaksanaan zakat fitrah, dan lain sebagainya dapat diselenggarakan dengan khusyu dan seksama," kata Agung.

Baca Juga: Diserbu Pemudik, Terminal Kampung Rambutan Alami Kenaikan 100 Persen

Seluruh pelaksanaan rangkaian perayaan ibadah pada Idul Fitri 1443 H, kata Agung harus dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protocol kesehatan (prokes) covid-19. Seperti menggunakan masker dan lain sebagainya.

Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1443 H pada Minggu, 1 Mei 2022 petang.

Sebelum sidang isbat, akan didahului proses pengamatan hilal yang dilakukan di 99 titik lokasi di seluruh Indonesia.

Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menyatakan, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Syawal 1443 H mendatang, sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

"Di Indonesia, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan dengan 1 Mei 2022 tinggi hilal antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat," kata Kamaruddin di Jakarta, Senin 25 April 2022.

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Syawal di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," ungkapnya.

Baca Juga: Lebaran 2022 Tanggal Berapa? Simak Penetapan Kapan 1 Syawal 1443 H Menurut NU, Muhammadiyah dan Pemerintah

Menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Kriteria ini merupakan pembaruan dari kriteria sebelumnya, yakni 2 derajat dengan sudut elongasi 3 derajat yang mendapat masukan dan kritik.

Kamaruddin menambahkan, Pemerintah Indonesia akan menyelenggarakan Sidang Isbat, dengan menggunakan metode hisab dan rukyat, di mana posisi hilal Syawal akan dipresentasikan oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriyah yang selanjutnya menunggu laporan rukyat dari seluruh Indonesia.

"Rukyat digunakan sebagai konfirmasi terhadap hisab dan kriteria yang digunakan. Kedua hal yaitu hisab dan konfirmasi pelaksanaan rukyatul hilal akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk selanjutnya diambil keputusan awal Syawal 1443 H," ujarnya.***

Editor: Tiara Maulinda

Sumber: Muhammadiyah Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah