Merespons situasi tersebut, ada tiga hal yang menurut Jokowi penting untuk segera dilakukan.
Tiga strategi itu juga menjadi faktor penting dalam menurunkan kasus Covid-19 di Jawa-Bali. Pertama, membatasi mobilitas masyarakat.
“Kalau sudah kasusnya gede seperti itu, mobilitas masyarakat harus direm. Artinya mobilitas manusianya yang direm. Paling tidak dua minggu,” jelasnya.
Presiden meminta Panglima TNI menggencarkan pengetesan dan penelusuran atau testing dan tracing sehingga mereka yang kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif bisa segera ditemukan dan dipisahkan sehingga kasus Covid-19 tidak menyebar luas.
Jokowi juga menginstruksikan pasien positif Covid-19 segera dibawa ke tempat isolasi terpusat (isoter).
Baca Juga: Soal Mempertegas Kecintaan Anugerah Ilahi, Ini Penjelasan Ustadz Tito Irawan
Presiden meminta kepala daerah baik gubernur, bupati, maupun wali kota menyiapkan tempat isolasi terpusat di daerahnya masing-masing dengan memanfaatkan fasilitas umum seperti gedung olah raga, balai, hingga sekolah.
Presiden Jokowi menyebut kecepatan vaksinasi menjadi kunci dalam penanganan Covid-19. Presiden meminta semua pihak mendukung vaksinasi Covid-19 nasional.
“Jangan biarkan vaksin itu berhenti sehari-dua hari, langsung suntikkan kepada masyarakat. Habis, minta (pemerintah) pusat lagi. Jangan ada stok vaksin terlalu lama, baik di dinkes maupun di rumah sakit dan puskesmas. Perintahkan segera semua, segera suntikkan. Karena kecepatan ini juga akan memberikan proteksi pada rakyat kita. Akan saya ikuti terus, angka-angka harian ini,” tandasnya.***