Umbu Landu Paranggi Meninggal Dunia, Cak Nun Unggah Tulisan Tentang Sosok Guru Taddaburnya

- 6 April 2021, 17:57 WIB
Umbu Landu Paranggi (Kanan) Cak Nun (Kiri).
Umbu Landu Paranggi (Kanan) Cak Nun (Kiri). /Foto: instagram.com/@kenduricinta/

 

AKSARA JABAR – Seniman Umbu Landu Paranggi meninggal hari ini, Selasa 6 April 2021 setelah dirawat di ruangan Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Bali Mandara pukul 3.00 dini hari tadi.

Umbu Landu Paranggi meninggal di usia 77 tahun setelah sebelumnya masuk ICU RS Bali Mandara dua hari yang lalu.

Emha Ainun Najib atau biasa disapa Cak Nun yang merupakan sahabat sekaligus murid sastrawan kelahiran Sumba Timur ini menyampaikan berita duka meninggalnya Umbu Landu Paranggi lewat akun Twitter @kenduricinta.

Baca Juga: Mantan Napiter Sofyan Tsauri Beberkan Asal Usul Senjata yang Digunakan Zakiah Aini Menyerang Mabes Polri

“Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Duka kami, mengantarmu ke huma yang sejati. Bapak Umbu Landu Paranggi. Pada hari Selasa tanggal 6 April 2021 pukul 03.55 WITA di RS Bali Mandara," tulis akun tersebut yang diunggah pada 6 April 2021 pukul 4.00 pagi tadi.

Seniman yang sering disebut Presiden Malioboro itu merupakan sosok penting dalam perjalanan hidup Cak Nun. Hal tersebut diceritakan Cak Nun dalam artikel yang ia tulis beberapa jam kemudian setelah Umbu Landu Paranggi meninggal.

Innahu lillahi wa innahu ilaihi roji’un. Kalimat itu saya tambahi akhiran ‘hu’ karena saya memerlukan catatan setandas-tandasnya tentang kepergian hamba Allah yang amat sangat berjasa memproses pematangan hidup saya di usia remaja pada era 1970-an.

Tulisan tersebut diunggah pada laman resmi caknun.com dengan judul Mi’raj Sang Guru Tadabbur.

Umbu Landu Paranggi merupakan sosok guru bagi Cak Nun. Sebagaimana yang diungkap suami Novia Kolopaking itu dalam tulisannya tersebut.

“Berdoa memohon kepada Allah agar meneguhkan apa yang terbaik untuk satu-satunya orang di muka bumi yang saya sebut dan resmi saya akui sebagai Guru saya. Umbu Landu Paranggi,” tulis Cak Nun.

Umbu Landu Paranggi bukanlah sekedar guru bagi Caknun, melainkan guru tadabburnya.

“Umbu adalah pemegang cambuk yang mencambuki punggung kehidupan saya sampai saya menemukan puisi sebagai ujung dari tadabbur kehidupan, sehingga narasi utamanya adalah kehidupan puisi,” ucap Cak Nun lewat artikelnya tersebut.

Pada Senin, 5 April 2021 malam Cak Nun dan para sastrawan Yogya berkumpul dalam acara ‘SastraLiman’ yang diselenggarakan secara rutin setiap bulannya oleh Majalah Sabana.

Cak Nun dan para sastawan Yogya tersebut berkumpul sekaligus mengaji Surat Al-Hasyr untuk Umbu Landu Paranggi.

Sosok Umbu Landu Paranggi di mata Cak Nun merupakan tokoh yang semasa hidupnya berpuasa atas berbagai tipuan kemewahan keduniaan.

Menurut Cak Nun, Umbu adalah manusia hati, bukan manusia akal pikiran yang rewel dan ruwet atau bahkan meruwet-ruwetkan diri sebagaimana orang-orang sekolahan di abad ini.***

Editor: Iing Irwansyah

Sumber: CakNun.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x