Digempur Disrupsi dan Pandemi, HU Pikiran Rakyat Membuktikan Tetap Layak Menerima Penghargaan Gold Winner

- 24 Februari 2021, 18:36 WIB
HU Pikiran Rakyat raih predikat Gold Winner Kategori Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik.
HU Pikiran Rakyat raih predikat Gold Winner Kategori Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik. /

AKSARA JABAR- Upaya yang optimal dan penuh dedikasi tidak akan mengkhianati hasil. Tampaknya prinsip ini lah yang dipegang teguh Harian Umum Pikiran Rakyat hingga akhirnya meraih predikat Gold Winner Kategori Surat Kabar Harian Regional Jawa Terbaik dalam ajang penghargaan Indonesia Prints Media Awards (IPMA) 2021 yang diumumkan secara virtual pada Rabu 24 Februari 2021, lewat tampilan sampul muka edisi Rabu, 6 Mei 2020.

Sebagai informasi, edisi Rabu, 6 Mei 2020 menampilkan foto aerial panoramics 360 kondisi lalu lintas Jalan Layang Pasupati, Kota Bandung, yang lengang pada hari terakhir penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Bandung Raya, hasil jepretan fotografer Harry Surjana.

Sementara untuk berita utama yang diangkat yakni, PSBB Jawa Barat yang diharapkan bisa menjadi momentum emas mengusir Covid-19.

Tidak hanya Harian Umum Pikiran Rakyat, ada beberapa surat kabar peraih Bronze Winner untuk kategori yang sama adalah Warta Kota dan Tribun Jogja, serta peraih Silver Winner yakni Solopos, Harian Jogja, dan Surya. Dua surat kabar yang juga meraih Gold Winner pada kategori yang sama yakni, Radar Bogor dan Radar Banten.

Baca Juga: Kecamatan Batununggal Bandung Duduki Peringkat Kelima dengan Jumlah Kasus Positif Aktif Covid-19 Terbanyak

Dalam ajang penghargaan IPMA tahun 2021, sedikitnya tim juri menerima 307 karya yang terdiri dari 232 karya sampul muka dan 73 karya konten terbaik dari 86 perusahaan penerbitan di seluruh Indonesia.

Pada ajang tersebut, diumumkan pula penganugerahaan Inhouse Magazine Awards (InMA), Indonesia Student Print Media Awards (ISPRIMA), serta Indonesia Young Readers Awards (IYRA) 2021 dengan total 584 karya peserta yang diterima tim juri.

Diakui Pemimpin Redaksi HU Pikiran Rakyat, Noe Firman Rachmat, media massa kini berada di tengah posisi yang sulit akibat disrupsi dan pandemi akan tetapi, hal tersebut bukan menjadi halangan yang dapat menyurutkan semangat membangun kolaborasi dan kreativitas yang terus dikembangkan di ruang redaksi hingga sampai akhirnya HU Pikiran Rakyat meraih predikat Gold Winner.

Untuk itu, lanjutnya, dirinya sangat mengapresiasi atas penghargaan yang saat ini diterima.

"Tentunya, disrupsi dan pandemi tidak menjadi alasan bagi tim redaksi Pikiran Rakyat untuk tidak menampilkan usaha terbaik dalam berkreasi seoptimal mungkin demi kepentingan pembaca. Mudah-mudahan, raihan ini bisa menambah semangat bagi tim redaksi, sekaligus menjadi pendorong bagi peningkatan layanan Pikiran Rakyat terhadap para pembacanya," ucap Noe.

Baca Juga: Dikritik Masyarakat Karena Kurang Optimal Menangani Banjir, Bupati Subang Minta ASN Lebih Benar Bekerja

Salah seorang anggota tim juri IPMA, Ahmad Djauhar, yang juga merupakan Ketua Komisi Penelitian, Pendataan, dan Ratifikasi Pers Dewan Pers serta  Sekretaris Dewan Pertimbangan SPS Pusat, menekankan peran para pegiat media untuk turut berkontribusi menjaga penggunaan Bahasa Indonesia yang baik,  bermartabat, dan berkualitas.

Sementara itu, Juri IPMA dan IYRA, Nina Mutmainnah (Ketua Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI) mengatakan, kendati media massa didera banyak tantangan yang cukup berat namun, media massa mampu menampilkan konten dengan sangat baik.

Bahkan, sambung Nina, sikap sangat jelas ditampilkan lewat editorial dengan melakukan penelusuran argumentasi yang dibangun dengan sangat baik merupakan kejelasan dari wajah media massa.

"Banyak media yang menampilkan pesan dengan sangat jelas lewat tampilan, dan itu menggugah orang untuk membaca karena wajah yang begitu menarik," kata Nina.

Selain Nina Mutmainnah, juri lainnya yakni, Agus Sudibyo (Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers) juga turut mengapresiasi daya tahan media massa cetak mengarungi pandemi.

Baca Juga: Ustad Adi Hidayat Berjanji Berangkatkan 30 Prajurit Kodam III Siliwangi untuk Ibadah Umroh

Agus menilai, Pers Indonesia tengah berhadapan dengan dampak pandemi Covid-19 yang berat terhadap industri media. Namun hal itu tidak menyurutkan kontribusi terbaik untuk tetap mampu menyajikan pemberitaan yang berkualitas.

“Sebagaimana tergambar pada berita-berita yang tersaji dalam kompetisi ini, secara umum kualitas pemberitaan masih menjaga ketaatan terhadap kode etik, nilai-nilai publik juga masih tetap dipertahankan," ucapnya.

Selain penganugerahan IPMA, InMA, ISPRIMA, dan IYRA 2021, juga dilakukan peluncuran buku yang diterbitkan Serikat Perusahaan Pers (SPS) berjudul "Kebebasan Pers dan Wajah Industri Pers Pasca Covid-19". Isinya mengenai pandangan dari praktisi media mengenai kondisi media massa, serta masa depan industri pers pasca dimulainya pandemi Covid-19.

Sebagai pamungkas, Ketua Harian Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat, Januar P. Ruswita mengatakan, penganugerahaan ini telah terlaksana sejak tahun 2010. Pada tahun 2021 ini, menjadi penyelenggaraan yang ke-12.

Baca Juga: LIPI Siap Produksi Vaksin Covid-19 Sejenis Vaksin Sinovak untuk Mengakhiri Pandemi Akibat Virus SARS-Cov-2

Akan tetapi, lanjut Januar, penganugerahan di tahun ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

"Kita harapkan penghargaan ini bisa memantik semangat bagi insan pers untuk menghasilkan karya yang lebih baik, serta menjadi inspirasi bagi peserta yang tahun ini belum berhasil menjadi pemenang," tuturnya.***

Editor: Igun Gunawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x