AKSARA JABAR - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat Abdi Negara Nurdin alias Abdee Slank sebagai Komisaris PT Telkom Indonesia (Persero) tbk.
Tak ayal, kabar pengangkatan Abdee Slank sebagai komisioner di perusahaan plat merah tersebut menyedot perhatian dari sejumlah pihak di Tanah Air, mulai dari politisi hingga musisi.
Menurutnya Pengamat Politik Rocky Gerung, diangkatnya Abdee Slank sebagai Komisaris Telkom merupakan agenda yang sudah dipersiapkan Erick Thohir.
Baca Juga: Live Streaming Nonton Ikatan Cinta 29 Mei 2021: Al dan Andin Bermesraan di Bangku Taman
RG sapaan akrab Rocky Gerung menilai, mereka-mereka yang diangkat menjadi komisaris di tubuh BUMN sengaja dipersiapkan Erick Thohir sebagai tim sukses jelang Pemilu 2024.
"Tokoh-tokoh ini memang dipersiapkan untuk tim sukses. Erick Thohir paham politik, jadi dia merasa bahwa mending gua rekrut sekarang," ujar RG dalam kanal Youtube Rocky Gerung Official, Sabtu 29 Mei 2021.
Baca Juga: Elektabilitas Tinggi Jelang Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Kegiatan Saya Jadi Sumber Viralitas
Sebelumnya, terang RG, sudah banyak pihak-pihak yang direkrut Erick Thohir, mulai dari tokoh Muhammadiyah, NU, seniman, hingga kalangan oposisi.
"Jadi ini komisaris-komisaris yang sekaligus menjadi tim sukses," beber dosen Filsafat Universitas Indonesia (UI) tersebut.
Padahal secara kapabilitas, sosok-sosok yang telah diangkat Erick Thohir untuk mengisi jabatan di BUMN seharusnya tidak lolos karena mereka tak memiliki kapasitas.
Pasalnya, komisaris-komisaris di BUMN harus memiliki kemampu teknis yang berkaitan dengan membaca neraca perdagangan, riset, dan marketing untuk ke depan.
"Saya kira Erick Thohir menganggap gak penting-penting amat tuh, yang penting mereka bisa jadi tim sukses," tuturnya.
"Jadi jajaran komisaris itu adalah tim suksesnya Erick Thohir, gampangnya begitu bacanya," imbuhnya.
Baca Juga: Sinopsis Dari Jendela SMP SCTV, Sabtu, 29 Mei 2021: Ujian Dibatalkan Hingga Upaya Ria Dekati Joko
RG meyakini langkah Erick Thohir telah diketahui Presiden Joko Widodo. Namun karena tak ada protes, ia menganggap langkah Erick Thohir merupakan kepentingan presiden.
"Karena presiden gak protes ya kita anggap itu juga kepentingan presiden. BUMN jadi Badan Usaha Milik Ngaciro," kelakar RG.***