Diet Media Sosial Bisa Mencegah Panic Buying ? Berikut Penjelasan Menurut Pakar

7 Juli 2021, 10:35 WIB
Diet Media Sosial Bisa Mencegah Panic Buying ? Simak Berikut Ini Ciri-ciri dan Penjelasannya /Pixabay/Erik_Lucatero/

  AKSARA JABAR- Panic buying merupakan suatu kondisi kecenderungan mudah cemas dalam pengambilan keputusan secara emosional.

Psikologi klinis dewasa dari Universitas Indonesia, Mega Tala Harimukthi mengatakan diet media sosial bagus bagi orang yang cenderung mudah cemas atau dapat dikatakan panic buying.

Diet media sosial akan berpengaruh sangat besar sekali, karena dari upaya tersebut untuk menjaga kewarasan mental sekaligus fisiknya.

“Coba diet media sosial karena pengaruhnya besar sekali. Apalagi sekarang tidak hanya media sosial, kita melihat televisi saja isinya berita hal sama,” ungkap Tala.

Baca Juga: Khasiat Jahe Merah untuk Daya Tahan Tubuh,Berikut Cara Membuatnya !

Saat seseorang mengalami panic buying gejalanya dari cemas dan panik, biasanya itu juga yang menyebabkan gangguan pada fisik.

Gangguan fisik dimulai dari kualitas tidur yang terganggu, pikiran menjadi lebih rumit, kurang interaksi dengan orang lain dan suasana hati yang buruk.

Jika seseorang terbiasa mengambil suatu keputusan yang emosional, pada akhirnya respon otak menjadi emosional dan bertindak lebih cepat.

Sehingga tidak ada pertiimbangan terlebih dahulu atau tidak matang, sangat impulsif saat melihat orang lain belanja banyak barang tertentu, itu akan menyebabkan kepanikan.

Akan berujung panik buying atau penyebab kecemasan jika ada kondisi seseorang yang tidak bisa berdamai dengan keadaan yang tak pasti.

Ketika cemas, orang akan mudah untuk menyerap hal yang sifatnya negatif sebabnya karena awalnya takut pada hal negatif kemudian otaknya berpikir irasional.

Maka seseorang itu akan merasakan frustasi, jika merasakan ketidakpastian di masa mendatang dan ambang stresnya menjadi lebih rendah.

Panic buying bisa saja menyebabkan tidak toleran pada sekitarnya juga akibatnya mengalami kekhawatiran yang berlebihan dan sebetulnya tidak perlu terlalu dipikirkan.

Mereka yang mudah cemas akan ada kecenderungan alami kecemasan yang bersifat antisipatif, lalu akan berusaha preventif untuk mengendalikan situasi.

Sisi buruk dari panic buying adalah bisa menular, jika keadaan seseorang tersebut mengalami ketakutan berlebih saat melihat foto atau video melakukan hal tertentu.

Pada akhirnya otaknya akan lebih mengutamakan sisi emosionalnya dibandingkan dengan kebutuhan yang bukan utamanya.***

Editor: Iing Irwansyah

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler