AKSARA JABAR- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang baru- baru ini menemukan penyakit menular difetri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, dr Maxi menyebut kasus difetri baru pertama kali ditemukan di Kabupaten Subang.
Dilansir dari laman resmi menkes, Difteri adalah penyakit menular yang dapat disebarkan melalui batuk, bersin, atau luka terbuka. Gejalanya termasuk sakit tenggorokan dan masalah pernapasan.
Menurut dr Maxi, penyakit difteri ditemukan pertamakali di Desa Ranca Hilir , Kec Pamanukan, Kabupaten Subang. Pihaknya menerima laporan pada 30 September 2023 lalu.
"Kami tanggal 30 September mendapat laporan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin bahwa ada kiriman pasien dari Kabupaten Subang, seorang anak laki-laki umur 9 tahun dari Desa Rancahilir, Kecamatan Pamanukan dengan diagnosa Difteri," ucapnya.
Dirinya menambahkan, seharusnya penyakit Difteri ini dapat dicegah dengan imunisasi. Bahkan anak tersebut juga telah mendapat imunisasi Difteri menurut pengakuan ibunya.
"Nah Difteri ini kan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, dimana kita sering mendengar imunisasi DPT, tapi dari riwayat imunisasi anak ini sebenarnya lengkap, cuma karena mungkin virulensinya terlalu ganas kumannya sehingga bermanifestasi kepada anak ini," katanya.
Untuk mencegah penularan yang masif, Dinkes Subang telah melakukan tracing terhadap 15 orang yang kontak erat dengan anak tersebut, mulai dari keluarga hingga teman sekolahnya.
Maxi juga menjelaskan bahwa kondisi anak tersebut kini koma di RSHS. Selain itu, ternyata ditemukan satu anak lagi di Kecamatan Pamanukan yang terinfeksi Difteri. Anak tersebut satu sekolah dengan anak pertama.
"Untuk anak ini sayang sekali ya sampai hari ini kami masih mendapatkan laporan dari Hasan Sadikin bahwa anak ini masih tidak sadar," ungkapnya.
"Dan yang membuat kami miris kemarin siang jam 13.00 WIB kami dapat berita ada satu lagi dari Desa Mulyasari dan kebetulan satu sekolah dengan anak yang pertama ini." jelasnya. ***