Sampah Kota Bandung Capai 1.600 Ton Per Hari, DLHK Bertekad Kurangi Pembuangan Sampah ke TPA

- 25 November 2021, 21:58 WIB
Kepala Seksi Kerja Sama Teknis Operasional DLHK Kota Bandung, Deti Yulianti.
Kepala Seksi Kerja Sama Teknis Operasional DLHK Kota Bandung, Deti Yulianti. /Dok. Humas Kota Bandung/

AKSARA JABAR - Permasalahan sampah di Kota Bandung yang memiliki penduduk mencapai 2,5 juta jiwa masih belum menemukan solusi maksimal. 

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mencatat, setiap hari jumlah timbulan sampah mencapai 1.600 ton per hari.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 82 persennya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Baca Juga: Konsumsi Ikan Masyarakat Jabar Rendah, Atalia Kamil Dorong Kreasi Makanan Olahan dari Ikan

Kepala Seksi Kerja Sama Teknis Operasional DLHK Kota Bandung, Deti Yulianti mengaku terus berusaha agar jumlah sampah yang diangkut ke TPA semakin kecil.

Targetnya, tahun depan hanya terbuang sebanyak 70 persen dari total sampah yang ada di Kota Bandung.

Baca Juga: Ikatan Cinta RCTI Kamis 25 November 2021: Aldebaran Ungkap Perempuan Peneman Irvan, Rendy Bujuk Cathrine

Ia menerangkan, kondisi TPA Sarimukti sudah tidak lagi memiliki kapasitas untuk menampung sampah. Sehingga nantinya sampah akan diangkut ke TPPAS Legok Nangka.

Di TPPAS Legok Nangka, Kota Bandung dituntut untuk mengurangi pengangkutan sampah sebanyak 24 persen.

Baca Juga: Dorong Kemajuan Desa di Jabar, Ridwan Kamil akan Perjuangkan Kesejahteraan BPD

"Targetnya adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, minimal turun dari 80 ke 70 persen caranya lewat sampah yang diolah dan mengembangkan kawasan bebas sampah skala kelurahan," ungkapnya dalam Bandung Menjawab di Taman Dewi Sartika, 25 November 2021.

Baca Juga: Peringati Hari Guru Nasional 2021, Nadiem Makarim Apresiasi Guru Tetap Bertahan di Masa Pandemi

"Kalau Kota Bandung tidak bisa mengurangi sampah maka potensi kota lautan sampah bisa saja terjadi," imbuhnya.

Deti menuturkan, saat ini penanganan sampah di Kota Bandung terdiri dari penyapuan jalan, pengangkutan sampah ke TPA, serta pemilahan dan pengolahan sampah di sumber sampah maupun di Tempat Penampungan Sementara (TPS).

Baca Juga: Layangan Putus Serial WeTV Tayang Perdana Besok 26 November 2021 Sebuah Kisah Perselingkuhan Menyayat Hati

"Sekarang sudah ada 60 RW yang melakukan sistem pemilahan sampah, tapi kita masih punya PR banyak sekali," terangnya.

Sehingga untuk mengurangi volume sampah demi terwujudnya kota bersih, di tahun 2022 DLHK Kota Bandung akan melanjutkan program-program yang tertunda akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pemkab Subang dan Pemerintah Korea Jalin Kerja Sama di Bidang Pertanian, Perikanan dan Industri

"Seperti membangkitkan kembali Bank Sampah yang kemarin sempat terhenti. Kita dorong untuk mengaktifkan kembali," paparnya.

Kemudian DLHK akan mendorong kawasan bebas sampah (KBS) hadir di 60 kelurahan. Dengan begitu Deti meyakini permasalahan sampah sedikit demi sedikit akan mulai teratasi.

Baca Juga: 25 Ucapan Selamat Hari Guru Nasional 2021, Penuh Makna dan Cocok untuk Status Media Sosial

"Kita mendorong tahun depan agar setiap kelurahan minimal 40 persen kelurahan kawasan bebas sampah dengan ketaatan milah sampah 60 persen," tuturnya.

Selain itu, DLHK akan terus berupaya mengubah perilaku masyarakat untuk mau memilah sampah mulai dari pintu rumahnya. Sebab permasalahan sampah bukan hanya tanggung jawab DLHK, tetapi semua masyarakat.

Baca Juga: Peringati Hari Guru Nasional 2021, Berikut 15 Link Twibbon Hari Guru Nasional untuk Media Sosial

"Targetnya adalah mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, kita dorong juga perubahan perilaku masyarakat untuk tidak menggunakan barang sekali pakai seperti kantong plastik, botol minuman," ujarnya.

"Jangan sampai Kota Bandung jadi kota lautan sampah. Pokoknya Bandung kudu bersih," tegasnya.***

Editor: Bambang Hermawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah