Layanan Damri di Kota Bandung Berhenti Beroperasi, Dishub Tambah Enam Armada TMB

- 2 November 2021, 19:23 WIB
Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Angkutan Dishub Kota Bandung, Yudhiyana.
Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Angkutan Dishub Kota Bandung, Yudhiyana. /Dok. Humas Pemerintah Kota Bandung/

AKSARA JABAR - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung menambah enam unit armada di tiga koridor angkutan Trans Metro Bandung (TMB). 

Penambahan unit armada TMB dimaksudkan untuk menjaga layanan transportasi di Kota Bandung pasca berhentinya sebagian rute bus Damri. 

Adapun penambahan unit bus TMB tersebut, yakni rute Cibiru-Cibeureum, Cicaheum-Cibeureum dan Cicaheum-Sarijadi. Masing-masing koridor mendapat tambahan dua unit armada.

Baca Juga: Live Streaming Ikatan Cinta RCTI Malam Ini 2 November 2021: Irvan Jalankan Misi Balas Dendam ke Elsa

Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Angkutan Dishub Kota Bandung, Yudhiyana menuturkan, saat ini Dishub memiliki lima koridor bus TMB. Masing-masing koridor beroperasi delapan unit armada.

"Kita memberikan solusi sementara. Kita meluncurkan beberapa armada tambahan di beberapa rute TMB. Namun akan kita evaluasi terus terkait tambahan armada tersebut," ucap Yudhiana di Balai Kota Bandung, Selasa, 2 November 2021.

Baca Juga: SBY Idap Kanker Prostat, Telpon Jokowi Sampaikan Rencana Berobat ke Luar Negeri

Ia menjelaskan, penambahan unit TMB ditempatkan di koridor yang sebelumnya beririsan dengan rute bus Damri. Sehingga, koridor Antapani-Leuwipanjang dan Antapani-St. Hall tidak ditambah. 

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, terang Yudi, berhentinya sebagian besar rute bus Damri tak membuat ledakan penumpang di TMB. Hanya ada peningkatan jumlah penumpang sebesar 15 persen.

Baca Juga: Daftar Judul Series WeTV Seru untuk Ditonton, Salah Satunya Kisah Untuk Geri dan Little Mom

"Peningkatan tidak signifikan karena mungkin larinya juga tidak ke TMB semua. Ada moda angkutan lainnya seperti angkot, maupun memakai angkutan pribadi dan ojek online," ujarnya.

Kendati demikian, Yudhiana tetap merancang sejumlah strategi agar pelayanan transportasi di Kota Bandung tak terganggu lantaran sejumlah rute bus Damri berhenti beroperasi. Di antaranya dengan menyesuaikan ritase TMB.

Baca Juga: Taklukan Persebaya U-16, Persib U-16 Tutup Seri Pertama Elite Pro Academy dengan Pimpin Klasemen

"Artinya mengatur pola keberangkatan di waktu sibuk dan tidak sibuk. Frekuensi layanan yang biasanya TMB dan Damri koordinasi dan bersinergi mengatur keberangkatan. Sehingga pengaturan frekuensi tersebut tidak mengganggu layanan," terangnya.

Menurut Yudhi, kondisi penurunan penumpang sebetulnya tidak hanya dialami Damri. Saat pandemi Covid-19 juga turut mempengaruhi moda transportasi umum lainnya.

Baca Juga: Maksud dan Arti Menginterpretasi Teks dalam Kegiatan Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Hingga Oktober kemarin, pendapatan TMB sepanjang 2021 masih belum mencapai angka Rp2 miliar.

Padahal, tepat sebelum pandemi melanda pada 2019 silam menjadi raihan pendapatan tertinggi TMB yang bisa menyentuh angka Rp5,6 miliar dalam satu tahun.

"Target cukup jauh dan bisa kita lihat karena faktor penumpang itu sangat kecil. Bukan hanya TMB, Damri ataupun angkot (angkutan kota) juga mengalami penurunan penumpang. Itu lebih dari 50-60 persen," ungkapnya.***

Editor: Bambang Hermawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x