Karena belum berpartai, kata Emil, sejatinya elektabilitas dan popularitas yang terekam lembaga survei murni hasil kerja pribadinya.
“Apa yang saya kerjakan, dan saya beritakan sendiri berpengaruh pada elektoral," kata Emil.
"Hasil Drone Emprit, kegiatan saya itu sumber viralnya saya sendiri, kalau teman-teman yang lain, ada aplikasi dari buzzer terkait viral-nya,” terangnya.
Ia mengakui intens berkomunikasi dengan sejumlah petinggi partai, seperti Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, hingga Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
“Itu sopan santun politik, semua partai saya datangi, tidak harus dalam rangka politik, karena bagi saya lebih baik banyak teman,” katanya.
Baca Juga: Trailer Badai Pasti Berlalu Berlalu, Sabtu 29 Mei 2021: Dalang di Balik Kecelakaan Helmi dan Siska
Meski begitu, keputusan dirinya terkait kontestasi Pilpres akan ditolong keputusan politik terakhir, terutama kebijakan Pilkada Serentak pada 2024.
Dengan Pilgub digelar November 2024 dan jika Pilpres April 2023, maka dirinya bisa berlaga di Pilpres jika dilamar Parpol.
Walaupun kalah, kata Emil, dirinya masih ada kesempatan untuk melanjutkan menjadi Gubernur Jawa Barat dua periode.