Network
"Kami tidak berharap ada bantuan provinsi ujung-ujungnya musibah, kisruh, administrasi tidak beres, dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya," ungkapnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar Jafar Ismail menerangkan, maksud dari penyerahan bantuan beras dan benih bertujuan supaya di sekitar lokasi bencana tidak terjadi rawan pangan.
Baca Juga: Ratusan Positif Covid-19 dan Enam Meninggal, LIPI Melakukan Riset Langsung dan Kultur Virus
Sejak 2009, lanjutnya, Pemprov Jabar selalu menyediakan cadangan beras yang dianggarkan APBD provinsi sebanyak 200 ton. “Namun jumlah tersebut berubah setelah terbitnya Permentan 11/2018 yang mewajibkan memiliki cadangan beras sebanyak 3.600 ton atau disesuaikan jumlah penduduk,” ujarnya.
Pada tahun 2021, dia menuturkan, Pemprov Jabar menganggarkan pengadaan 1.200 ton beras cadangan dan 630 ton di antaranya sudah tersedia.
“Dengan bencana yang terjadi di beberapa daerah, cadangan beras yang siap disalurkan sebanyak 531 ton untuk sekitar 1,6 juta jiwa korban bencana. Diharapkan tahun ini segera dapat dialokasikan pada masyarakat yang terdampak,” katanya.
Baca Juga: Nonton Zack Snyder Justice League Gratis dan Legal di HBO GO ASIA
Sementara itu, Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi memaparkan, sejak tahun 2015 lalu, banjir sering terjadi melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Subang.
Pada tahun 2021, lanjutnya, banjir besar terjadi dan merendam 11.572 hektare sawah serta 4.897 hektare tambak kolam ikan air tawar yang tersebar di 21 kecamatan.
“Akibat perisiwa banjir, kerugian diperkirakan mencapai Rp421,60 miliar,” ucapnya.***
