AKSARA JABAR - Basarnas telah melaksanakan selama 13 hari operasi SAR Gabungan, yang melibatkan TNI, Polri, Kementerian, Lembaga, serta instansi terkait, untuk mencari korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Operasi tersebut dilakukan dengan ketentuan peraturan yakni tujuh hari dan dua kali perpanjangan masing-masing tiga hari. Per Kamis, 21 Januari 2021 operasi tersebut dihentikan, namun disampaikan bahwa Basarnas tetap melakukan monitoring dan merespons temuan masyarakat.
Dalam operasi gabungan tersebut, Basarnas melibatkan kurang lebih 4.300 personel, 62 kapal laut dan 15 pesawat.
Baca Juga: Sejak Kamis, 21 Januari 2021 Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182 Dihentikan Basarnas
Seperti lansir ANTARA, yang mengutip Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito, operasi pencarian dan pertolongan, tim gabungan Basarnas telah berhasil mengevakuasi 324 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban, serpihan kecil pesawat sebanyak 68 buah, serpihan besar pesawat 55 buah.
Selain itu juga ditemukan perekam data pesawat (FDR) pada hari keempat pencarian, serta unit elektronik perekam suara kokpit pada 15 Januari atau hari ketujuh pencarian.
Masing-masing telah diserahkan pada Komite Nasional Keselamatan Transportasi untuk bagian pesawat dan DVI Polri untuk kantong jenazah.
Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Waspadai Banjir di Kabupaten Bekasi! Ini Peringatan BPBD
Selanjutnya, bersama kedinasan terkait Basarnas akan melaksanakan tabur bunga bersama keluarga para korban ke lokasi jatuhnya pesawat tersebut dekat Pulau Lancang.