Hebat! Siswa SMA Bandung Barat Ciptakan Aplikasi Kesehatan Mental

- 11 Desember 2020, 16:04 WIB
Pelajar di SMA Negeri 1 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, berhasil menciptakan aplikasi kesehatan mental yang dapat membantu mengurangi risiko depresi yang diberi nama Plong.  Aplikasi tersebut dibuat oleh Farhan Mandito Wirarachman dan Ananda Safira Choirunissa dan mejadi pembuktian inovasi pelajar di Jabar ditengah pandemi COVID-19.
Pelajar di SMA Negeri 1 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, berhasil menciptakan aplikasi kesehatan mental yang dapat membantu mengurangi risiko depresi yang diberi nama Plong. Aplikasi tersebut dibuat oleh Farhan Mandito Wirarachman dan Ananda Safira Choirunissa dan mejadi pembuktian inovasi pelajar di Jabar ditengah pandemi COVID-19. /Dok Humas Disdik Jabar

AKSARAJABAR -- Milenial berkarya, pelajar SMAN 1 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, berhasil menciptakan aplikasi kesehatan mental. Aplikasi ini dapat membantu mengurangi risiko depresi.

Aplikasi ini dinamakan Plong dibuat oleh Farhan Mandito Wirarachman dan Ananda Safira Choirunissa. Karya ini sebagai pembuktian inovasi pelajar di Jabar walaupun di tengah pandemi COVID-19.

Aplikasi Plong, dikutip AksaraJabar.com dari ANTARA, juga mengantarkan Farhan dan Ananda meraih medali perak dalam Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) Tahun 2020 di bidang game dan aplikasi.

Baca Juga: Jangan Kalah dengan Australia, DPR Minta Pemerintah Majukan Pembangunan Wisata Di NTT

Ananda Safira, mengatakan aplikasi tersebut hadir setelah melihat salah satu teman sekolahnya yang mengidap gangguan mental sehingga sulit untuk melakukan komunikasi.

Hal tersebut yang mendorong dirinya dan Farhan untuk berinovasi di dunia teknologi dengan menghadirkan aplikasi Plong.

"Awalnya itu, Plong terinspirasi pada temannya, founder kami ada yang mengidap gangguan mental. Kami memunculkan solusi dengan adanya aplikasi Plong, aplikasi kesehatan mental berbasis android dan ios," ujar Ananda, Jumat (11/12/2020).

Menurut ceritanya, awalnya kesulitan untuk membuat aplikasi tersebut di tengah pandemi COVID-19 yang memaksa mereka harus melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring.

Baca Juga: Kumpulan Doa-Doa Harian, Yuk Hapalkan dan Diterapkan

Halaman:

Editor: Siti Fatonah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x