Jangan Kalah dengan Australia, DPR Minta Pemerintah Majukan Pembangunan Wisata Di NTT

- 11 Desember 2020, 14:18 WIB
Danau Kelimutu Ende di NTT
Danau Kelimutu Ende di NTT /Kemnlhk.go.id/

AKSARAJABAR- Direktur Penelitian, Pengembangan dan Budaya Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang saat ini jadi Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana mendorong kepada Pemerintah Pusat untuk meningkatkan infrastrukutur di kawasan Indonesia Timur, termasuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) agar menjadi ‘halaman depan’ Indonesia.

"Maka harus dibangun menjadi wilayah termaju dan diberikan peningkatan infrastruktur yang maksimal. Karena kedepan, pada saat bergeraknya perekonomian global di kawasan pasifik, kita tidak hanya menjadi penonton. Indonesia justru harus menjadi ujung tombak, pelaku dan penentu kebijakan. Jangan sampai dicuri oleh negara lain seperti New Zealand, Australia atau bahkan Jepang juga Korsel," kata Putu seperti yang dilansir Aksara Jabar dari Dpr.go.id, Jumat, 11 Desember 2020.

Politikus dapil Bali ini menilai, Indonesia adalah negara yang terdekat dengan kawasan pasifik, untuk itu mulai dari sekarang harus bisa memposisikan diri dengan membangun strategi yang komprehensif agar menjadi pelaku utama dalam bidang politik, pertahanan dan keamanan maupun dalam bidang ekonomi di kasawan pasifik.

Baca Juga: Habibat Komodo Penting, Pariwisata Dibutuhkan, DPR Ingin Turisme Pro Kelestarian Lingkungan

"Bangun Indonesia Timur dulu, baru masuk kemudian ke kawasan pasifik. Bayangkan kekuatan dan potensi kita, rumpun melanesia di negara kita pun terbesar di antara negara-negara pasifik. Penduduk mereka kecil, kita besar sekali. Kedepan, Indonesia tidak hanya fokus menunjukkan jati diri berada di kawasan Asia, tetapi juga terdepan jadi kakak saudara tua dari negara-negara kawasan pasifik ini," tuturnya.

Politisi Fraksi Partai Demokrat ini berharap, lima provinsi di kawasan Indonesia Timur bisa menjadi inspirasi bagi negara-negara di kawasan pasifik. Kedepan, kawasan pasifik harus menjadi suatu wilayah yang berkembang, karena dunia saat ini trennya menggunakan energi terbarukan atau menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs).

"Menurut saya NTT bisa menjadi ujung tombak dalam hal ini. Jika kita lihat dari sisi energi, ada energi matahari dan angin yang bisa dimanfaatkan. Kalau berbicara ekonomi, negara maju sudah tidak mau lagi produk yang dibuat dari energi yang merusak lingkungan, baik itu bersumber batu bara atau fosil. Mereka ingin lebih mengetahui secara industri atau produk itu, apakah sudah menggunakan renewable energy," imbuhnya.

Mantan ketua umum Asosiasi Museum Indonesia ini menambahkan, saat ini memang sudah ada kemajuan pembangunan di wilayah Indonesia Timur jika dibandingkan 10-20 tahun yang lalu.

Sehingga, ucap mantan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat ini, betul-betul diplomasi di kawasan pasifik, baik di Sorong maupun NTT bisa menjadi inspirasi bagi kemitraan antara timur indonesia dengan kawasan pasifik. ***

Editor: Iing Irwansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x