Sekda Jabar Ungkap Pemprov Jabar Masih Terus Memetakan Wilayah Proiritas Vaksin

- 8 Desember 2020, 17:24 WIB
Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja yang juga Sekda Jabar membuka Rapat Koordinasi Divisi Komunikasi Publik Satgas Penanganan COVID-19 se-Jabar di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Selasa 24 November 2020.
Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja yang juga Sekda Jabar membuka Rapat Koordinasi Divisi Komunikasi Publik Satgas Penanganan COVID-19 se-Jabar di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Selasa 24 November 2020. /Humas Jabar/Tatang

AKSARAJABAR - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar masih terus memetakan daerah dan warga yang diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin Covid-19. 

Dilansir dari Humas Jabar, sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 siap pakai sudah tiba di Indonesia pada Minggu 6 Desember 2020 malam dan kini sesuai prosedur disimpan dalam suhu dingin di gudang Bio Farma di Kota Bandung. 

Setiawan berujar, daftar prioritas dibuat karena jumlah vaksin siap pakai yang didatangkan di tahap pertama ini jumlahnya terbatas. 

Baca Juga: BPPTKG Menuturkan Gunung Merapi Kembali Aktif, Guguran Material Mulai Keluar

"Kami paham betul harus ada prioritas (penerima vaksin), jadi prioritasnya untuk Zona Merah (daerah Risiko Tinggi)," ujar Setiawan usai menghadiri acara di Pullman Bandung Grand Central, Kota Bandung, Senin 7 Desember 2020.

"Lalu di Zona Merah tersebut, kita kriteriakan lagi, yang paling visible (terlihat membutuhkan) berapa. Misalnya di Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) 2,6 juta yang kita prioritaskan, kemudian (Zona Merah) Bandung Raya," tambahhya. 

Adapun merujuk data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Jabar saat menggelar simulasi sistem pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Tapos, Kota Depok, Kamis, 22 Oktober 2020, sasaran vaksinasi di Jabar adalah 36 juta warga rentang usia 18-59 tahun dari total penduduk hampir 50 juta jiwa. 

Baca Juga: Persiapan Belajar Tatap Muka, Begini Rancangan Disdik Kota Bandung untuk Sekolah

Vaksin akan fokus diberikan kepada Zona Merah di lima daerah Bodebek (Kota dan Kabupaten Bogor, Kota Depok, serta Kota dan Kabupaten Bekasi) sebagai daerah penyumbang 70 persen kasus Covid-19 di Jabar. 

Berikutnya, Bandung Raya (Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, dan Kota Cimahi) yang juga banyak terdapat kasus penularan Covid-19. 

Meski begitu, Setiawan menegaskan pihaknya akan terus menghitung serta memetakan prioritas penerima vaksin Covid-19 tahap pertama yang dibeli oleh pemerintah pusat. 

Baca Juga: Rampung, Flyover Jalan Jakarta-Jalan Supratman Mulai Uji Coba Oprasional Sejak Senin Kemarin

Selain itu, dari simulasi pemberian vaksin yang digelar oleh Pemda Provinsi Jabar, Setiawan menjelaskan bahwa vaksinasi secara massal membutuhkan ruangan besar, seperti misalnya di gelanggang olah raga (GOR). 

"Puskesmas kapasitas tempatnya terbatas. Dari hasil simulasi, diketahui setiap individu yang divaksin itu memerlukan waktu sekitar 30 menit," tutur Setiawan. 

"Selama waktu tunggu tersebut, ketika hadir masyarakat lain yang ingin divaksin lagi, maka akan terjadi penumpukan," tambahnya. 

Baca Juga: Sinopsis Radha Krishna Episode 58 Selasa, 8 Desember 2020 : Krishna Ungkapkan Betapa ia Mencintainya

Adapun usulan menggunakan gedung besar untuk proses pemberian vaksin telah disampaikan langsung oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin dan Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto dalam agenda peninjauan pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis, 19 November 2020. 

Usulan menggunakan gedung besar untuk vaksinasi kembali disampaikan, berikutnya melalui Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, usai pertemuan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat, 4 Desember 2020.

Ridwan Kamil juga ikut memantau langsung simulasi sistem pemberian vaksin Covid-19 yang digelar Pemda Provinsi Jabar di Puskesmas Poned Tapos, Kota Depok, Kamis, 22 Oktober 2020. 

Baca Juga: Lirik dan Kunci Gitar Lagu Kaulah Persibayaku, Bonek Harus Tau

Simulasi pertama tersebut merupakan respons cepat terhadap pembelian vaksin oleh pemerintah pusat. Saat itu, Kang Emil mengikuti semua rangkaian simulasi. Mulai dari screening, cuci tangan, pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan, proses penyuntikan, sampai menunggu 30 menit untuk melihat reaksi vaksin. 

Dari simulasi tersebut, Pemda Provinsi Jabar juga fokus meningkatkan kesiapan storage vaksin (kulkas/alat pendingin) serta tenaga kesehatan maupun penyuntik vaksin.***

Editor: Yoga Aditya

Sumber: Humas Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah