Gawat! Prostitusi Online Marak di Subang, Penanggulangan oleh Polres Subang Belum Kelihatan

- 2 Desember 2020, 11:27 WIB
Kepala Bidang P2P Dinkes Subang, dr Maxi
Kepala Bidang P2P Dinkes Subang, dr Maxi /Tim Aksarajabar/

AKSARAJABAR - Kepala Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P)  Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr. Maxi mengatakan jumlah ODHA hingga Oktober ini sebanyak 2.260 orang.

Dari jumlah tersebut, jelas dr Maxi, Subang Kota termasuk daerah yang paling banyak ODHA. Ini dipicu, praktek prostiusi online. Meskipun tidak tampak ada warung remang-remang yang diidentikkan sebagai tempat transaksi prostitusi, namun ada trend baru yakni, melalui smartphone.

"Paling banyak penderita HIV/AIDS di Kecamatan Subang, walaupun Kota Subang tidak terlihat tempat warung remang-remang akan tetapi transaksi seks lewat online," terangnya.

Baca Juga: Sinopsis Serial India Radha Krishna Episode 52, Akankah Ada Fase Kehidupan Baru Radha dan Khisna?

Prostitusi online ini yang paling berbahaya, banyak melibatkan hubungan sesama jenis baik laki-laki dengan laki-laki atau gay, serta perempuan dengan perempuan atau lasbi.

Untuk menekan meningkatnya jumlah HIV/Aids ini, dr Maxi mengatakan pihaknya berinisiatif dengan tiga program 3 zero artinya 3.0 yang artinya tidak ada khasus baru, tidak ada kematian HIV dan AIDS, tidak ada lagi diskriminasi, dan stigmatisasi terhadap orang HIV dan AIDS.

Baca Juga: Rumah Ibunda Didatangi Massa, Mahfud MD: Mereka Mengganggu Ibu Saya, Bukan Mengganggu Menkopolhukam

"Kapan itu bisa tercapai? kita ancang-ancangnya di tahun 2030 zero HIV/ AIDS. Untuk mencapai kita perlu strategi, strategi yang kita pakai 90:90:90.

Dia menjelaskan, 90% populasi kunci itu harus dites hiv, apabila ditemukan yang positif maka 90% yang positip harus minum obat, hingga 90%.

Sementara itu, warga Subang, Randi Herawan (32), merasa khawatir akan penyebaran atau maraknya prostitusi online tersebut, dia berharap aparat penegak hukum bisa membongkar sindikat prostitusi online tersebut.

"Sampai saat ini, belum mendengar ada kabar bagaimana prostitusi online itu dibongkar, khususnya dari aparat kepolisian karena bukan apa-apa, kalau lokalisasi itu jelas ya kelihatan, ini kan tidak jelas, sehingga penyebaran penyakitnya juga tidak bisa dikendalikan," pungkasnya.***

Editor: Yoga Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x