Jadi Khotib Sholat Jumat di Bandung, Gus Imin: Perbedaan Keyakinan Bukan Halangan untuk Tolong Menolong

15 September 2023, 14:16 WIB
Pimpin Khutbah Jumat, Gus Imin Berpesan untuk Saling Tolong Menolong dalam Bingkai Toleransi. /Instagram @cakimiNOW

Aksara Jabar - Bacawapres Koalisi Perubahan Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Imin menjadi khatib shalat Jumat di Mesjid Agung Al-Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung pada Jumat, 15 September 2023.

Pada khutbah Jumat ini Gus Imin menyampaikan pesan khutbah pelajaran berharga yang terkandung dalam Al-Quran surat Al-Maidah ayat 2.

Dalam khutbahnya Gus Imin menyampaikan di dalam ayat kedua surah Al-Ma’idah dimana kita dapat mengambil pelajaran yang sangat berharga dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Baca Juga: Gus Imin Isi Khutbah Jumat di Mesjid Agung Al-Fathu Soreang, Dilanjutkan Hadiri Halaqoh Ajengan dan Habaib

"Pelajaran yang sangat berharga itu antara lain sikap kebersamaan, tolong menolong dalam bingkai toleransi dan persaudaraan," kata Gus Imin dalam khutbahnya.

Wata'awanuu, secara gramatikal, kalimat ini dimaknai musyarakah, memiliki makna saling, artinya melibatkan berbagai pihak.Wata'awanuu, “hendaklah kalian saling tolong menolong”.

Siapakah objek yang diperintahkan?Pihak-pihak mana sajakah yang diperintahkan untuk saling tolong-menolong dalam ayat ini? Untuk memahaminya kita harus memahami ayat ini bukan hanya secara tekstual tapi harus secara kontekstual.

Baca Juga: Besok Anies-Muhaimin Akan Menyapa Ratusan Ajengan dan Habaib Jawa Barat di Bandung

"Kita semua tahu bahwa surah Al-Maidah termasuk pada kategori surah Madaniyah yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, setelah Nabi Muhammad hijrah dari Mekah ke Yatsrib yang kemudian Yatsrib jadi Madinah," ujar Cak Imin.

Madinah adalah sebuah wilayah yang didalamnya hidup masyarakat yang heterogen secara keyakinan, bukan hanya semata-mata umat Islam Muhajirin, Anshar, ya, itu umat Islam. Kemudian di dalamnya ada juga kaum Yahudi, nasroni, majusi, dan penyembah berhala yang kita kenal dengan musyrikin.

Tapi muslim,Yahudi, Nasrani, majusi, dan musyrikin yang ada di Madinah itu semua sepakat untuk hidup dalam sebuah wilayah, diikat dengan sebuah perjanjian yang disebut dengan Mitsaqul Madinah, perjanjian Madinah, di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi wasallam, sehingga Yatsrib kemudian disebut dengan madinatun Nabawiyah.

"Di sini pelajaran juga bagi kita bahwa Muhammad bukan hanya sebagai nabi, Nabi Muhammad di Madinah sebagai nabi sekaligus sebagai Pimpinan negara, pimpinan umat. Dalam kontekstual inilah,kita memahami “wata'awanuu”, dan hendaklah kalian saling tolong-menolong. Siapa," ucap Gus Imin

Karena ini bagian dari Surah Al Ma'idah dan Surah Al Ma'idah itu adalah surah madaniyah, berarti yang dikatakan untuk saling tolong-menolong bukan khusus yang umat Islam, tapi masyarakat Madinah yang secara keyakinan berbeda-beda.

"Jadi janganlah menjadi halangan keberbedaan dalam keyakinan untuk saling tolong-menolong. Janganlah keberagaman keyakinan menjadi penghalang untuk hidup bersama-sama. Kesadaran inilah menuntut toleransi sehingga melahirkan persaudaraan pelajaran inilah yang kita ambil dari firman Allah ini," papar Gus Imin

Gus Imin menerangkan dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia kita sudah lama diajarkan untuk senantiasa mengamalkan, mengamankan, melestarikan, tiga bentuk persaudaraan yang diajarkan oleh para ulama.

"Ada ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah, dan ukhuwah insaniyah atau ukhuwah basyariyah," jelas Gus Imin.

Ukhuwah islamiyah adalah persaudaraan antara sesama muslim boleh jadi kita berbeda di dalam firqoh, berbeda di dalam
mazhab, beda di dalam thoriqoh. Tapi kita adalah saudara sesama umat Islam. Perbedaan-perbedaan tersebut jangan jadi
penghalang kita untuk memiliki sikap saling tolong-menolong di dalam bingkai toleransi dan persaudaraan.

Baca Juga: WhatsApp Sediakan Fitur Saluran, Begini Cara Menggunakannya

Kemudian ukhuwah wathoniyah, boleh jadi bukan umat Islam, tapi berdampingan hidup dalam negara kesatuan Republik Indonesia, itu adalah saudara kita, yang disebut dengan ukhuwah wathoniyah.

"Jangan jadi penghalang karena berbeda agama untuk saling tolong menolong dalam bingkai toleransi dan persaudaraan. Boleh jadi dia bukan umat Islam, bukan satu negara kesatuan Republik Indonesia, tapi dia adalah manusia, maka itupun adalah saudara yang disebut dengan ukhuwah insaniyah, saudara sesama manusia atau ukhuwah basyariah," ucap dia.

Bahkan lebih jauh Islam mengajarkan, jangankan kepada sesama umat Islam, jangankan kepada sesama penduduk suatu negara, jangankan kepada sesama manusia, bahkan kepada makhluk lain seperti tumbuhan dan hewan, dia harus diberikan penghargaan dan penghormatan sesuai dengan porsinya secara proporsional.

"Mudah-mudahan kita semua diberikan taufik dan hidayah sehingga kita semua senantiasa ada didalam sikap saling tolong-menolong dalam bingkai toleransi menuju persaudaraan yang hakiki," kata Gus Imin.

Untuk informasi, ini merupakan agenda perdana Gus Imin dalam kunjungan ke Kabupaten Bandung, setelah sholat Jumat Gus Imin dijadwalkan akan menghadiri Halaqoh Ajengan dan Habaib se-Jawa Barat di Hotel Grand Sunshine Soreang Kabupaten Bandung.***

Editor: Iing Irwansyah

Tags

Terkini

Terpopuler