Target Investasi di Jabar Tahun 2023 Capai Rp188 Triliun, Ridwan Kamil Siapkan Strategi Jemput Bola

1 Maret 2023, 09:39 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil /Humas Pemprov Jabar/

AKSARA JABAR- Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan investasi tahun 2023 sebesar  Rp188,01 triliun. Hal itu terdiri dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanam Modal Asing (PMA).

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tengah meyiapkan strategi upaya mewujudkan hal tersebut.

Salah satunya, Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil menyebut strateginya dengan jemput bola. 

Baca Juga: Geosindo Bantu Percepatan Penetapan dan Penegasan Wilayah Batas Desa di Jabar,Hampir 1000 Desa Sudah Dipetakan

Kang Emil menyiapkan langkah bagaimana untuk mendatangkan investor ke Jawa Barat.

"Rezeki harus dijemput, kita door to door, bukan jaga warung. Pak Gubernurnya sudah mau jadi sales, hadir di forum negara Eropa dan lainnya. Itulah mengapa enam tahun berturut-turut kita juara investasi, lima tahunnya di masa saya, bisa pertahankan sampai sekarang,"  2023 di Trans Hotel Bandung, Selasa 28 Februari 2023.

Kang Emil menuturkan, selain menjalin komunikasi dengan calon investor, kolaborasi dengan berbagai pihak intens dilakukan. Salah satunya dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar.

"BI jadi pembisik saya, selalu melaporkan kondisi ekonomi terkini. Misal memberi info lampu kuning bakal inflasi, sehingga langkah yang akan dikerjakan jadi jelas," ucapnya.

Ke depan, kata Kang Emil, Kawasan Rebana dan Jabar Selatan akan menjadi masa depan Jabar. Nanti, akan dibangun 13 kota baru dengan sekitar 80 proyek dan anggaran lebih dari Rp200 triliun.

Baca Juga: Wakil Bupati Subang Pimpin Briefing Staf, Ajak Seluruh Stakeholder Aktif Selama Porprov Jabar 2022

"Yang mau investasi di sana, saya imbau lebih ke investasi nature, kembangkan wisata Jabar Selatan yang keren," tuturnya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Nining Yuliastini mengatakan, untuk mencapai target realisasi investasi pada 2023, ada lima wilayah yang akan menjadi tulang punggung investasi di Jabar yakni Kota dan Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta.

Nining menambahkan, target terbesar adalah Kabupaten Bekasi dengan investasi sekitar Rp50 triliun dan Karawang sekitar Rp40 triliun.

"Lima wilayah ini diharapkan mampu mencapai target, sehingga target Jabar bisa terealisasi, tanpa mengesampingkan wilayah lain," tuturnya.

DPMPTSP Jabar sendiri akan meningkatkan penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB). Penerbitan NIB akan mempermudah munculnya usaha di masyarakat. Adapun pada 2022, telah diterbitkan 448 ribu lebih NIB di Jabar. Lima wilayah terbanyak yang menerbitkan NIB antara lain Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut.

Nining melaporkan, ada lima negara yang paling banyak berinvestasi di Jabar yakni Tiongkok, Singapura, Jepang, Korea Selatan dan Belanda. Pemda Provinsi Jabar juga akan mencari investor dari negara lain pada tahun ini.

"Program Investasi Juara kami siapkan tahun ini, yakni dengan memberikan kemudahan perizinan, meningkatkan komunikasi dengan semua yang terlibat dalam investasi dan mengomunikasikan hambatan dan masalah yang muncul agar investasi lebih nyaman di Jabar," kata Nining.

Sementara itu, Deputi Kepala Bank Indonesia Jabar Bambang Pramono mengatakan, target investasi tahun ini bisa dicapai oleh Jabar jika melihat capaian investasi tahun 2022 yang mencapai Rp174,6 triliun.

"Tahun ini banyak proyek di Jabar. Pengembangan Rebana dan Jabar Selatan juga terus dikebut. Hanya saja harus dicari ada kendala apa sehingga pengembangan Rebana belum bisa cepat. Jabar Selatan bisa menjadi lumbung pangan substitusi impor," jelasnya.***

Editor: Iing Irwansyah

Tags

Terkini

Terpopuler