Kualitas Padi Bagus, Petani Karawang Keluhkan Harga Gabah yang Anjlok Dibawah Harga Pembelian Pemerintah

28 Juni 2021, 10:06 WIB
Petani Karawang Keluhkan Harga Gabah Anjlok Dibawah Harga Pemerintah /Ilustrasi gabah kering/Pixabay/keulefm/

AKSARA JABAR- Sejumlah petani di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mengeluhkan harga gabah kering panen yang anjlok.

Mereka bahkan menjual gabah tersebut dengan di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) sesuai yang ditetapkan pemerintah.

Seorang petani di Karawang, Didin mengaku harga gabah kering hasil panennya dibeli dengan harga Rp3.600 per kilogram, dan itu jauh dari HPP yang saat ini berada di harga Rp4.200 per kilogram.

"Gabah saya dibeli dengan harga Rp3.600 per kilogram," kata Didin, salah seorang petani di Cilebar, Karawang, Jawa Barat, Senin, sebagaimana dikutip Aksara Jabar dari ANTARA.

Baca Juga: Banyak Nakes Terpapar Covid 19, RSUD Cibabat Cimahi Buka Rekruitment

Imbas dari harga gabah yang anjlok tersebut, para petani mengalami kerugian karena biaya produksi mulai dari proses tanam hingga panen cukup tinggi.

Tak hanya Didin, seorang petani lainnya di Karawang, Cecep juga menyampaikan kalau gabah padinya dibeli dengan harga di bawah HPP, padahal kualitas padi yang dihasilkannya itu cukup bagus.

"Harganya parah, gabah saya hanya dibeli Rp3.400 per kilogram, padahal kalau dilihat kualitasnya, itu bagus," ujar Cecep.

Dengan situasi seperti ini, para petani di Karawang berharap pemerintah bisa turun tangan untuk mengamankan harga gabah agar sesuai dengan HPP.

Sebab, jika harga gabah dibiarkan terus anjlok seperti saat ini, maka para petani bukannya untung malah akan merugi.

Baca Juga: Curi Perhatian di Gebyar Vaksinasi Mapolres Subang, Herbamuno+ Ternyata Memiliki Banyak Manfaat

Sementara itu, sejak beberapa bulan terakhir, tercatat sejumlah daerah di Karawang sudah memasuki musim panen.

Adapun daerah yang mengalami penjualan gabah kering panen di bawah HPP yaitu:

- Telukjambe (Rp3.000 - Rp3.500 per kilogram)

- Kutawaluya (Rp3.600 - 3.800 per kilogram)

- Tirtajaya dan Pedes (Rp3.500 - 4.000 per kilogram).***

Editor: Iing Irwansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler