AKSARA JABAR – Pemerintahan Kota (Pemkot) Bandung percaya, kehadiran vaksin varian baru dapat penuhi kebutuhan dosis vaksin masyarakat.Oleh karenanya, Pemkot Bandung mendukung sepenuhnya terhadap Uji Klinis Fase III Vaksin Covid-19 Rekombinan Anhui.
Diinformasikan, tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung tengah melakukan Uji Klinis Fase III Vaksin Covid-19 Rekombinan Anhui hari ini Rabu, 3 Maret 2021.
Sehubungan rencana pengadaan vaksin varian baru tersebut, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyampaikan, pihaknya percaya dan berharap adanya vaksin varian baru ini mampu memenuhi kebutuhan dosis vaksin masyarakat sehingga, 70 persen penduduk Kota Bandung bisa mendapatkan dosis vaksin Covid-19.
"Kalau 70 persen penduduk divaksin, tentunya bisa membentuk heard immunity atau kekebalan kelompok lebih baik sehingga bisa melindungu orang yang tidak bisa divaksin," kata Yana usai mengikuti konferensi pers Uji Klinis Vaksin Rekombinan di RSP Unpad, Rabu 3 Maret 2021.
Dibeberkan Yana, kebutuhan vaksin di Kota Bandung tinggi namun penyaluran vaksin Covid-19 dari pemerintahan pusat masih belum memadai.
"Kalau tidak salah kita (Kota Bandung) butuh 1,8 juta dikali dua untuk Sinovac berarti 3,6 juta dosis yang kita butuhkan. Kita baru (mendapatkan) sekian persen," ungkapnya.
Baca Juga: Ingin Tulisan Tangan Menjadi Font Digital, Berikut Ini 3 Aplikasi dan Cara Mudah Membuatnya
Mengingat kebutuhan vaksin dan ketersediaannya belum memadai, dia menuturkan, pihaknya mengaharapkan Uji Klinis Fase III Vaksin Covid-19 Rekombinan Anhui yang membutuhkan waktu 6bulan dapat berjalan lancer agar pemberian vaksin Covid-19 dapat disegerakan untuk mengakhiri masa pandemi.
Namun sebelum itu, lanjutnya, untuk Uji Klinis Fase III Vaksin Covid-19 Rekombinan Anhui dibutuhkan 2.000 orang yang siap menjadi relawan untuk pengujian vaksin tersebut.
"Saya minta dukungan dan dorongan dari warga Kota Bandung menjadi relawan vaksin yang ini," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya menyambut baik upaya pengadaan vaksin Covid-19 dengan merk Anhui tersebut. Pasalnya dengan adanya vaksin, kekebalan kelompok bisa segera terpenuhi sebagai syarat mengakhiri pandemi.
Apalagi, sambung Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, ketersediaan vaksin dari pemerintah pusat belum sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan di Jabar.
"Kita berharap dosis vaksin memadai di Indonesia, kami (Jabar) minta 100 persen dosis tapi barangnya baru ada 20 persen," ujarnya.
Diterangkan Emil, uji klinis vaksin Anhui berbeda dengan jenis vaksin Sinovac sehingga pengujiannya tidak dilakukan di semua Puskesmas tapi hanya di 6 rumah sakit di Bandung dan Jakarta saja.
“Rinciannya, RSUP Hasan Sadikin, RS Immanuel Bandung, RS Unggul Karsa Medika, RSIA Limijati, RS Advent Bandung, dan RS Al-Ihsan Bandung,” katanya.***