Alat Kesehatan di Jabar Mengalami Kelangkaan, Aplikasi Pikobar Menjadi Andalan Satu-satunya

19 Februari 2021, 11:59 WIB
Gudang Logistik dan alat kesehatan di bawah pengelolaan Satgas Penanganan Covid-19 Jabar /Humas Jabar/

 

AKSARA JABAR- Provinsi Jawa Barat mengalami kelangkaan alat kesehatan selama pandemi Covid-19. Hal ini diakibatkan tingginya kebutuhan akan alat Kesehatan baik di rumah sakit maupun Fasilitan Pelayanan Kesehatan (Fasyankes).

Imbasnya, kerja tenaga medis menjadi terrhambat bahkan berpotensi menyebabkan tenaga kesehatan (Nakes) terpapar Sars CoV-2 saat bertugas.

Merespon kondisi tersebut, Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memanfaatkan fitur Logistik dalam aplikasi Pikobar yang dapat diakses dengan mengirim permohonan oleh Nakes di Fasyankes maupun Dinas Kesehatan kabupaten/kota di Jabar untuk pengadaan alat Kesehatan.

Baca Juga: Amalan Utama Membaca Kalimat Laa Ilaaha Illalah 10 Kali Tumbuhkan Ketenangan Jiwa dan Ketentraman Pikir

Koordinator Sub Divisi Logistik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jabar, Sri Endang Marwati menyampaikan, dengan fitur Logistik dalam aplikasi Pikobar, Koordinasi antar organisasi perangkat daerah pemangku logistik Covid-19  menjadi lebih mudah termasuk dalam pendistribusian alat Kesehatan.

"Jadi memang permohonan logistik Covid-19 dari seluruh rumah sakit, Puskesmas, klinik maupun instansi lainnya di 27 daerah di Jabar dengan cepat dan transparan bisa ditindaklanjuti, mulai dari manajemen administrasi hingga penerimaan pelaporannya,” ucap Sri, Jumat 19 Februari 2021.

Diterangkan dia, sampai saat ini Satgas Penanganan Covid-19 Jabar telah menyalurkan lebih dari satu juta masker dan perlengkapan APD ke rumah sakit maupun Fasyankes ke seluruh Jabar.

Baca Juga: 4 Amalan Jitu Menuju Hidup Berkah, Damai, dan Saling Selamat Menyelamatkan di antara Sesama Manusia

“Nakes dapat mengajukan kebutuhan logistik dengan memilih fitur logistik di aplikasi Pikobar, ataupun dengan mengakses langsung laman Logistik Pikobar. Permohonan logistik via Aplikasi Logistik Pikobar juga dilengkapi dengan ketersediaan Hotline Logistik Pikobar untuk melayani aduan maupun pertanyaan dari pemohon,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Meisera Pramayanti mengatakan, adanya fitur logistik dalam aplikasi Pikobar sangat memudahkan pihaknya untuk mengatasi kesulitan penyediaan alat kesehatan bagi Nakes.

“Kami sangat bersyukur dengan adanya Aplikasi Logistik Pikobar ini karena sangat membantu kami di Kabupaten Purwakarta saat kesulitan mencari bantuan logistik, proses pengajuannya cepat dan mudah,” katanya.

Baca Juga: Mengenang Setahun Meninggalnya Ashraf Sinclair, BCL Unggah Foto di Instagram Menuai Banyak Simpati

Sejauh ini, aplikasi Pikobar telah menerima sebanyak 750 permohonan dari rumah sakit rujukan dan nonrujukan, Puskesmas, klinik, maupun instansi lainnya di Jabar.

Tak hanya dimanfaatkan dalam penyaluran bantuan logistik yang lebih transparan, kini Aplikasi Pikobar 2.4 yang telah dirilis pada Februari 2021 dilengkapi dengan ragam fitur pendukung kedaruratan pandemi, meliputi notifikasi zona risiko, cek fakta berita lewat fitur Saber Hoaks, perbaikan tampilan UI, juga tab pencarian yang memudahkan pengguna menjelajahi informasi terkini soal Covid-19.

Aplikasi Pikobar ini sudah dapat diunduh melalui Playstore dan Appstore.***

 

Editor: Igun Gunawan

Sumber: Humas Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler