Ada Intruksi untuk Mogok, Perajin Tahu Sumedang Memilih Tetap Produksi

- 22 Februari 2022, 16:17 WIB
Pepen perajin tahu Sumedang
Pepen perajin tahu Sumedang /Istimewa via Humas Setda Sumedang/

AKSARA JABAR - Para perajin tahu di Kabupaten Sumedang memilih tetap produksi.

Salahseorang perajin tahu Sumedang, Pepen, mengatakan sebelumnya mereka mendapatkan pemberitahauna untuk mogok massal produksi tahu selama 3 hari mulai 21 Februari kemarin, hingga 23 Februari 2022 besok.

Surat tersebut dikatakan Pepen, mereka terima dari Puskopti (Pusat Koperasi Tempe Tahu) Jabar terkait mogok produksi.

Baca Juga: Kapolres Sumedang Tinjau Pelaksanaan Operasi Pasar Minyak Goreng

"Sebelumnya saya menerima surat terkait mogok produksi dan sebagai ketua kelompok perajin tahu di lingkungan Giriharja, saya pun memberitahu pada perajin lainnya," jelas Pepen.

Para perajin tahu Sumedang memilih tetap buka, lantaran setelah ada imbauan untuk mogok. Mereka juga mendapatkan pemberitahuan dari Gakoptindo (Gabungan Produsen Tempe Tahu Indonesia) yang melarang mereka untuk mogok.

Dua surat yang datang ke para perajin itu tentu saja membuat mereka bingung.

Baca Juga: Persib Bandung Hari Ini Lawan PSM Makassar, Main Jam Berapa? Cek di Jadwal TV Indosiar 22 Februari 2022

Lantaran adanya dua perintah yang berbeda, akhirnya Pepen memutuskan untuk memproduksi tahu Sumedang secara normal. Meski begitu dia juga tidak melarang mereka yang akan turut serta mogok produksi.

"Saya sendiri memilih produksi walaupun awalnya tidak ada persiapan untik produksi tanggal 21 Februari ini," jelasnya.

Salahsatu alasan adanya surat mogok produksi itu, dikatakan Pepen, karena selama tiga hari ini harga kedelai terus mengalami kenaikan.

Baca Juga: Pemain Persib Bandung Ini Pernah Dua Kali Bobol Gawang PSM Makassar, Tim Juku Eja Patut Waspada

Hal itu tentu saja dirasakan sangat memberatkan bagi para perajin tahu Sumedang.

Harga kedelai saat ini mereka beli dengan harga Rp11 ribu per-kilogram.

Ditanya apakah mereka akan menaikkan harga jual tahu Sumedang, Pepen menjelaskan meski berat dengan harga beli kacang kedelai namun dirinya memastikan harga jual tahu Sumedang ke kios-kios tidak akan naik.

Baca Juga: Jelang Lawan PSM Makassar, Persib Bandung Pernah Kalahkan Juku Eja dengan Skor Kemenangan Terbesar

"Kami bersama perajin lainnya memilih tidak menaikan harga penjualan tahu ke kios kios, karena kalaupun dinaikan takutnya pedagang tidak mau membeli. Dengan harga kedelai yang sekarang memang tidak rugi, tapi untungnya sangat tipis," imbuhnya.

Idealnya memang, sebut dia, jika harga kedelai naik dibarengi dengan harga jual tahu Sumedang yang turut naik.

Dan itu menurut Pepen, harus dilakukan secara seragam.

Baca Juga: Persib Day ! Robert Alberts Tetap Waspadai PSM Makasar, Maung Bandung Incar 3 Poin

"Ya jangan sampai ada yang menaikan, ada yang tidak. Karena ini akan mengggu terhadap produksi," katanya.

Diakui Pepen para perajin tahu selama ini seperti ayam yang tidak memiliki induk sehingga memgalami kesulitan ketika ada masalah seperti ini.

"Ya idealnya ada semacam paguyuban begitu, jadi kalaupun mau menaikan harga tahu sehubungan dengan naiknya harga kedelai maka harganya bisa seragam semua," ujarnya. ***

Editor: Igun Gunawan

Sumber: sumedangkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x