Berawal dari Hobi Anggota Bhayangkari Polres Subang, Irma Mandasari Hatta Sukses Jalani Bisnis Tas

17 Desember 2022, 16:32 WIB
Irma Mandasari Hatta, pelaku bisnis home industri di Subang di Subang yang Sukses memasarkan ratusan Produk nya berupa Tas, Mukena dan Jaket /Dok. Pribadi/

 

AKSARA JABAR - Kesibukan sebagai anggota Bhayangkari Polres Subang tak menyurutkan Irma Mandasari Hatta untuk menggeluti bisnis baru yang dimulainya dari nol.

Berkat ketekunan dan keuletannya itulah, warga Pagaden Subang ini akhirnya dapat memulai membangun bisnis tas yang diberi brand merek Jasmine leather dan sakral. Sebuah bisnis yang dirancang berawal dari sebuah hobi mengoleksi tas.

Bisnis startup nya terus berkembang, hingga dia tak hanya memroduksi dan menjual jual produk berbahan dasar kulit seperti tas, sepatu, dan dompet untuk pria dan wanita, namun juga memroduksi mukena yang simpel cantik dan mudah dibawa oleh kaum hawa.

Baca Juga: KADIN Subang Siap Bersinergis dengan Pemerintah Kabupaten, Menjadi Rumah Bersama Seluruh Pengusaha

Baca Juga: Jelang Nataru Satuan Reserse Narkoba Polres Subang Gencar Operasi Pekat, 1.193 Miras Diamankan di Ciater

Baca Juga: Cedera Patah Tulang Kaki Kiri, Berapa Lama Zalnando Dapat Pulih? Ini Kata Dokter Tim Persib

Diakui Irma, menjadi seorang entreupenur muda merupakan keinginan dan cita-cita yang telah dipendam sejak menjadi mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Soetaatmaja (STIESA) Subang.

Suka duka diawal membangun bisnis barunya tak menyurutkannya untuk hengkang. Bermodal awal Rp50 juta, dia memproduksi sendiri tas dengan merek Jasmine leather dan Sakral.

Hanya saja karena belum memiliki mesin jahit, bisnis diawal itu dia melakukannya dengan sistem makloon ke penjahit-penjahit di sekitar Subang.

"Modal awal pun sekitar 50 jutaan, produksi pun nebeng ke penjahit-disekitaran Subang, karena belum memiliki mesin jahit," ujar Irma Mandasari Hatta mengawali pembicaraan di ruang kerjanya. Sabtu 17 Desember 2022.

Baca Juga: Menjelang Akhir Tahun, Intip 5 Villa di Ciater Subang Lengkap dengan Fasilitas dan Harganya Terbaru 2022

Baca Juga: INFO LOKER! Terbaru Desember 2022, Posisi Service Crew Yomart, Area Penempatan Ada di 11 Daerah

Baca Juga: Loker Subang, Honda Buka Lowongan Foreman Body Paint, Lulusan SMK Teknik Merapat, Cek Syaratnya

Untuk terus mengembangkan model dari bisnisnya tersebut, dia terus melakukan observasi pasar dengan melihat langsung brand-brand sukses, mencatatnya dan mempraktiknya.

“Selain belajar otodidak dari buku buku bisnis, saya juga rajin mengunjungi mall untuk melakukan observasi pada brand-brand sukses. Dari situ, saya catat dan pelajari strategi bisnisnya yang membuat brand tersebut berkembang dibanding yang lain,” kata Ibu berparas cantik yang telah memiliki dua anak tersebut.

Disinggung soal pemasaran produk yang biasanya menjadi kendala para entreupenur muda, Irma mengaku bisnisnya itu dipasarkan secara daring memlau media sosial dan platform e-commerce.

“Kami sangat terbantu dengan adanya e-commerce seperti shopy dan lainnya. Kehadiran platform e-commerce sangat memudahkan menjangkau konsumen yang lebih luas. Setelah melalui proses trial and error dan memahami keinginan pasar. Akhirnya saya berhasil meluncurkan produk-produk yang dibutuhkan pasar e-commerce. Sehingga akhirnya saat ini saya memperoleh ratusan order tiap minggu,” ungkapnya.

Dengan keberanian mengambil risiko, Alumni Pascasarjana Universitas Widyatama Bandung tersebut, kini tetap bisa bertahan di tengah persaingan bisnis yang terus bermunculan.

Irma terus memanfaatkan adanya teknologi ditambah dengan kemajuan pesat promosi baik secara online maupun lewat endorse, hingga kegiatan pameran UMKM dan kegiatan pemasaran lainnya termasuk membuka agen dan pemasaran lewat sahabat dan teman dekat, serta relasi dari berbagai daerah.

"Tas, Jaket dan Mukena yang di produksi, modelnya mengikuti perkembangan zaman, dengan harga terjangkau namun kualitas juga tetap terjamin dengan segmen anak muda hingga ibu-ibu, sehingga laku di pasarkan secara online," jelas dia.

Irma Mandasari Hatta, mengaku tak menyangka usahanya mengembangkan bisnis tas, jaket dan Mukena bisa berkembang pesat. Tepatnya di tahun 2020, bisnis tasnya mulai menggeliat pesanan datang tak hanya dari daerah lokal melainkan juga dari mancanegara.

Penjualanpun semakin melesat ketika salah satu buyer yang tertarik membeli produknya, sekalipun tak menggunakan merek sendiri melainkan menggunakan merek buyer.

"Saat ini saya memproduksi ratusan tas selempang pria dan mukena setiap minggunya yang dipesan oleh salah satu buyer di kota Bekasi. Namun tas dan mukena yang saya produksi tak menggunakan merek Jasmine Leather, melainkan merek milik buyer yakni Nelafa,"ucapnya

Menurut Irma, memproduksi barang untuk merek orang lain ternyata lebih menjanjikan, pihaknya hanya memproduksi barang dan pihak buyer sudah siap menampung dan membayar cash ketika barang kita kirim ke buyer.

"Sekalipun saat ini hanya memproduksi barang pesanan Bayer yakni berupa ratusan tas selempang pria dan mukena. Tapi produksi brand sendiri yakni Jasmine Leather juga tetap di produksi dengan skala terbatas dan dipasarkan melalui medsos dan toko toko online, serta agen,"katanya

Berkat kegigihannya mengelola bisnis, saat ini Irma sudah memiliki tempat dan peralatan produksi atau konveksi sendiri untuk memproduksi tas, mukena dan jaket.

"Alhamdulillah, sekarang sudah punya tempat produksi atau konveksi sendiri, membangun dibelakang rumah. Sebelumnya untuk menghasilkan produk yang dirintisnya, saya nebeng ke beberapa penjahit dan makloon jahit di sekitaran Subang," ungkapnya

Berkat kegigihannya mengelola bisnis, Irma pun mengajak kepada kaum milenial Subang untuk mengikuti jejaknya membulat usaha bisnis dari nol dan memberikan tips bagaimana memulai bisnis tanpa takut gagal dan rugi.

"Takut ketika hendak memulai bisnis sebetulnya adalah hal yang wajar. Pengusaha sukses yang sudah membangun puluhan bisnis saja masih merasakannya. Apalagi bagi para pemula yang bahkan belum pernah terjun di bidang ini sebelumnya. Mulai dari takut produk tidak diterima pasar, berhenti di tengah jalan, bahkan hingga gulung tikar," ujar Irma

Alumin Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Widyatama tersebut juga mengatakan, dalam membangun usaha jangan biarkan rasa takut menjadi berlebihan apalagi menghalangi dan membuat kalah sebelum mulai berperang.

“Yang penting jalan dulu aja. Kalau kita tidak pernah mencoba, maka tak akan pernah tahu hasilnya. Jualan aja dulu, dan jangan tunggu nanti, kalau bisa coba sejak sekarang,” katanya

Ia menambahkan, dalam merintis sebuah bisnis memang tidak langsung membuahkan hasil yang manis. Namun bila dalam pikiran para pemula adalah bayangan kegagalan, maka usahanya pun tak akan pernah dijalani.

"Bermimpilah seluas-luasnya. Tidak ada yang salah untuk bermimpi bahkan bisa menjadi acuan untuk meraih target. Prinsip inilah yang dipegang oleh Irma Mandasari Hatta untuk berhasil dalam berbisnis," ucapnya

Langkah selanjutnya kata Irma, yaitu memanfaatkan media sosial. Dengan beragam platform digital, para penggunanya menjadikan media untuk berkomunikasi, berbagi, dan berdiskusi sebagai rutinitas menarik. Tren ini dapat dimanfaatkan pebisnis sebagai cara efektif dalam menciptakan komunikasi interaktif guna memahami pasar.

"Selain memanfaatkan Platform digital media sosial, dalam urusan bisnis tentu tidak lepas dari adanya riset pasar (market research). Riset pasar selalu menjadi hal yang penting karena hasilnya nanti akan membantu pelaku usaha untuk menentukan strategi apa yang akan dilakukan dalam memasarankan produk yang dijual ke target market yang dituju,"terangnya

Menurutnya, riset pasar menjadi faktor penting untuk membangun bisnis yang lebih panjang lagi setelah memulainya. Sehingga dengan melakukan riset pasar, para pemula dapat mengetahui kondisi dari permintaan bisnis yang kita lakukan.

Selain itu, dalam menjalankan usaha tentu para pelakunya akan menemukan banyak rintangan. Saat menghadapi rintangan dalam bisnis, pelaku usaha harus mempunyai strategi juga mental kuat. Karakter pengusaha itu sendiri dapat turut berperan dalam menentukan nasib bisnis yang dijalankan.

Irma menambahkan, ketika hendak terjun dalam dunia bisnis, Anda wajib menganalisa risiko yang mungkin saja terjadi.

"Bagi saya, risiko merupakan salah satu hal yang akan memberikan banyak pengalaman dan wawasan dalam membangun sebuah usaha. Jadi jangan takut gagal, ingat kegagalan awal dari keberhasilan," imbuhnya

Selanjutnya kata Irma dalam menjalankan bisnis, harus membuat perencanaan yang matang mengenai bisnis yang akan dijalankan (business plan).

"Dengan adanya perencanaan yang matang bisa meminimalisir kesalahan dalam bisnis. Selain itu, rencana yang dimiliki juga harus fleksibel karena kondisi pasar yang berubah-ubah setiap waktunya,"katanya

Setelah memiliki ide dan menyusun business plan, tentunya anda harus bisa mulai memikirkan untuk mendapatkan modal usaha. Untuk mendapatkan modal usaha bisa menggunakan mulai dari tabungan pribadi, meminjam ke keluarga atau bank, menjual aset, menggaet investor, hingga mencari partner bisnis.

"Mencari rekan bisnis menjadi salah satu cara terbaik untuk mendapatkan modal usaha di awal bisnis hingga menyalurkan ide-ide kreatif agar bisa berkembang dengan cepat. Irma menyarankan saat mencari rekan bisnis sebaiknya Anda harus menemukan orang yang memiliki visi dan misi yang sama dalam menjalankan bisnis,"tuturnya

Lanjut Irma, saat ini banyak orang pernah berkeinginan untuk memulai bisnis, tapi tidak semuanya berani mewujudkannya. Takut ketika hendak memulai bisnis sebetulnya adalah hal yang wajar, namun tidak boleh dibiarkan karena akan menghalangi dalam membangun bisnis.

"Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan pembelajaran untuk dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih baik di masa mendatang. Oleh sebab itu, bagi para pemula khususnya bagi kaum milenial Subang yang ingin memulai bisnis, hal yang paling penting adalah jalani dulu dan hilangkan rasa takut akan gagal tersebut," pungkasnya. ***

 

 

Editor: Igun Gunawan

Tags

Terkini

Terpopuler