AKSARA JABAR - Setelah sempat mengalami penundaan, sebuah perusahaan rintisan ruang angkasa di Jepang berhasil meluncurkan pesawat ruang angkasa dengan tujuan ke Bulan pada Minggu 11 Desember 2022.
Misi HAKUTO-R ispace Inc lepas landas tanpa insiden dari Cape Canaveral, Florida, setelah sempat mengalami dua kali penundaan yang disebabkan pemeriksaan roket SpaceX Falcon 9.
"Saya sangat senang. Setelah penundaan berulang kali, ada baiknya kami melakukan peluncuran yang tepat hari ini," kata Yuriko Takeda seperti dilansir laman Nikkei Asia.
Baca Juga: Jepang, Inggris dan Italia Akan Kembangkan Pesawat Tempur Generasi Terbaru Tahun 2035
Baca Juga: Balai Observasi Gunung Api Hawai Sebut Status Mauna Loa Turun di Bawah Tingkat Waspada
Baca Juga: Siapa Sosok Donald Pandiangan yang Jadi Google Doodle Hari Senin 12 Desember 2022
Bahkan dia mengaku memiliki gambar bendera Amerika saat pendaratan Apollo.
"Saya memiliki gambar bendera Amerika dari pendaratan Apollo, jadi sementara ini baru peluncuran, fakta bahwa itu adalah perusahaan swasta yang pergi ke sana dengan bajak adalah langkah yang sangat berarti," imbuhnya.
Badan antariksa nasional Amerika Serikat, Rusia, dan China telah mencapai pendaratan dalam setengah abad terakhir, tetapi tidak ada perusahaan yang melakukannya.
Baca Juga: Jun dan The8 'SEVENTEEN' Absen di Asia Artist Awards 2022
Keberhasilan misi juga akan menjadi tonggak dalam kerja sama ruang angkasa antara Jepang dan Amerika Serikat pada saat China menjadi semakin kompetitif dan roket Rusia tidak lagi tersedia setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Sementara itu nama HAKUTO mengacu pada kelinci putih yang hidup di bulan dalam cerita rakyat Jepang, berbeda dengan gagasan Barat tentang manusia di bulan. Proyek tersebut adalah finalis di Google Lunar XPRIZE sebelum dihidupkan kembali sebagai usaha komersial.
Tahun depan adalah Tahun Kelinci dalam penanggalan Asia. Pesawat yang dirakit di Jerman itu diperkirakan akan mendarat di bulan pada akhir April.
Perusahaan berharap ini akan menjadi yang pertama dari banyak pengiriman muatan pemerintah dan komersial. Pesawat ispace bertujuan untuk menempatkan satelit NASA kecil ke orbit bulan untuk mencari simpanan air sebelum mendarat di Kawah Atlas.
Pendarat M1 akan mengerahkan dua robot penjelajah, perangkat berukuran bisbol beroda dua dari badan antariksa JAXA Jepang dan penjelajah Rashid beroda empat buatan Uni Emirat Arab. Itu juga akan membawa baterai solid-state eksperimental yang dibuat oleh NGK Spark Plug Co 5334.T.
"Penjelajah Rashid adalah bagian dari program luar angkasa ambisius Uni Emirat Arab," kata penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, yang juga wakil presiden Uni Emirat Arab dan yang menyaksikan peluncuran di Pusat Luar Angkasa Mohammed bin Rashid. ***