FBI Curiga Aplikasi TikTok Sebagai Mata-mata China yang Ancam Keamanan Amerika Serikat

4 Desember 2022, 09:46 WIB
Download video TikTok dan Capcut di SnapTik, SSSTikTok, dan Savefromnet dicari dan cara unduh resmi. /Pexels/cottonbro studio

AKSARA JABAR - Direktur Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) Chris Wray mencurigai aplikasi TikTok yang saat ini popular di kalangan anak muda sebagai sebuah ancaman bagi keamanan nasional Amerika Serikat.

Kekhawatiran FBI beralasan karena aplikasi berbagi video popular itu saat ini berada di tangan China dan tidak menutup kemungkinan China memiliki kemampuan untuk dapat mengontrol rekomendasi aplikasi, yang memungkinkan mereka memanipulasi konten.

FBI juga mengatakan China dapat saja menggunakan aplikasi tersebut untuk dapat mengumpulkan data penggunanya yang digunakan untuk operasi spionase tradisional.

“Semua hal ini berada di tangan pemerintah yang tidak berbagi nilai-nilai kita, dan memiliki misi yang sangat bertentangan dengan kepentingan terbaik Amerika Serikat. Itu harus menjadi perhatian kita,” kata Wray saat menghadiri sebuah acara di University of Michigan’s Gerald R. Ford School of Public Polic pada Jumata 2 Desember 2022.

Baca Juga: Jadwal Baru Liga 1 Pekan Ini 5-7 Desember 2022, Cek Jadwal Persib, Persija, RANS, Persebaya hingga Arema FC

Baca Juga: 5 Stadion yang Akan Digunakan untuk Putaran Pertama Liga 1 2022/2023, Cek Kapasitasnya

Baca Juga: Liga 1 Kembali Bergulir pada 5 Desember 2022, Bos Persib Bandung: Ini Kabar Baik yang Ditunggu-tunggu

Kekhawatiran tentang Aplikasi TikTok menjadi mata-mata China, telah mereka sampaikan pada kongres Amerika.

Bahkan khawatir tentang pengaruh China atas TikTok, pemerintahan Trump pada tahun 2020 mengancam akan melarang aplikasi tersebut di Amerika Serikat. Bahkan pemerintah Amerika Serikat nekan ByteDance untuk menjual TikTok ke perusahaan Amerika Serikat.

"Seperti yang dikatakan Direktur Wray sebelumnya, masukan FBI sedang dipertimbangkan sebagai bagian dari negosiasi kami yang sedang berlangsung dengan Pemerintah AS," kata juru bicara TikTok Brooke Oberwetter dalam pernyataan email seperti dilansir AP.

“Meskipun kami tidak dapat mengomentari secara spesifik diskusi rahasia tersebut, kami yakin bahwa kami berada di jalur untuk sepenuhnya memenuhi semua kekhawatiran keamanan nasional AS yang masuk akal dan telah membuat langkah signifikan menuju penerapan solusi tersebut.”

Baca Juga: Liga 1 Akan Kembali Digelar pada 5 Desember 2022 dengan Sistem Bubble, Apa Itu Sistem Bubble?

Baca Juga: Intip Pesona Wisata Asstro Highlands Ciater Kabupaten Subang, Harga Tiket, Jam Buka, hingga Lokasi

Baca Juga: Bos Persib Bandung Semangat Liga 1 Kembali Digelar 5 Desember: Lets Go Persib

TikTok dimiliki oleh ByteDance yang berbasis di Beijing. Pernyataan TikTok hari Jumat tersebut mencatat ByteDance merupakan perusahaan swasta dan TikTok Inc., menawarkan layanan TikTok di Amerika Serikat, adalah perusahaan AS yang terikat oleh undang-undang AS.

Pada sidang Senat pada September 2022, Chief Operating Officer TikTok Vanessa Pappas menjawab pertanyaan dari anggota kedua belah pihak dengan mengatakan perusahaannya melindungi semua data dari pengguna Amerika Serikat. Mereka juga meyakinkan pejabat pemerintah China tidak memiliki akses ke TikTok.

“Kami tidak akan pernah membagikan data, titik,” kata Pappas.***

Editor: Igun Gunawan

Sumber: AP News

Tags

Terkini

Terpopuler