AKSARAJABAR.COM, SUKABUMI - Gudang barang bekas di Kampung Neglasari RT 4/24 Kelurahan Cibadak Kabupaten Sukabumi hangus terbakar. Kejadian itu sekitar pukul 02.50 WIB dini hari tadi, Rabu (15/05/2019).

Kebakaran gudang rongsok seluas lebih kurang 400 m2 ini diduga diakibatkan oleh hubungan arus pendek listrik. Akibatnya seluruh barang/ Limbah yang ada digudang terdiri dari plastik, kardus serta barang lainnya hangus dilalap si jago merah.

Dalam peristiwa tersebut, Pemkab Sukabumi mengirimkan Tim Unit Pemadam Kebakaran untuk mengatasi kebakaran dan mengantisipasi meluasnya api kebangunan sekitarnya.

"Saya diberitahu warga sekitar pukul 03.30 WIB bahwa gudang kebakaran sekitar pukul 02.30 WIB saat itu juga saya begegas menuju gudang, setelah saya liat gudang sudah habis terbakar," ucap Andri wijaya (35) selaku pekerja dan warga kampung Situsaeur Cibadak.

Masih menurut Andri dalam kebakaran tersebut Ujang samsudin (60) seorang rekan kerjanya asal kampung Nagrog RT 3/7 Desa Cicantayan Kecamatan Cicantayan mengalami luka bakar di bagian lengan kanan dan bagian dada, diketahui saat peristiwa terjadi, Ujang sedang berjaga malam, kini ia sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi Cibadak.

Saat ini di lokasi kebakaran sudah terpasang garis polisi dan kasus tersebut sedang dalam penyelidikan polsek cibadak, belum bisa dipastikan berapa kerugian materi yang diakibatkan peristiwa tersebut.

Sementara, Kapolsek Cibadak, Kompol Suhardiman mengatakan, Ujang Samsudin saat itu sedang tidur di dalam gudang bangun karena melihat api di atas atap yang kemudian merambat dengan cepat membakar barang-barang rongsokan yang mudah terbakar, seperti, plastik dan kardus.

"Diduga api berasal dari korsleting arus listrik. Serta tidak ada sumber api lain, itu menurut keterangan saksi di gudang tidak ada sumber api lain," kata Suhardiman.

Adapun luka bakar yang dialami korban pada bagian badan dan tangan sebelah kanan sekitar 20 - 36 persen. "Penjaga gudang mengalami luka bakar. Untuk kerugian masih dalam penghitungan atau belum bisa di taksir," pungkasnya. (Can/Ing)