AKSARAJABAR.COM, SUKABUMI - Nasib nahas dialamai pasangan suami isteri (Pasutri) di Warungkiara. Pasutri ini, tertimpa ranting atau dahan mahoni. Akibanya, suami meninggal dan isteri harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi, Cibadak.

Informasi yang didapat, pasutri tersebut diketahui Samsul Ramdani (39 Tahun) dan Santi (34 Tahun), Warga Kampung Lio Cilandak RT05/01, Desa Sirnajaya, kecamatan warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Kejadian tersebut terjadi, sekitar pukul.06.30 Wib, saat Samsul akan mengantarkan isterinya (Santi) kerja ke GSI menggunakan sepeda motor honda beat No.pol F 4946 UAH.

Saat melintasi Jalan Pelabuhanratu KM 29, tepatnya, di Kampung Cigombong Rt3/8 Desa.Warungkiara Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi, tiba - tiba ranting atau dahan mahoni berdiameter diperkirakan 50 Centimeter patah dan menimpa pasutri tersebut.

Moch Davit (26) salah seorang saksi menuturkan, kejadian itu bermula saat korban melintas di depan Pasar Warungkiara dengan menggunakan sepeda motor. Nahas, saat dilokasi kejadian, ia yang membonceng istrinya tertimpa dahan pohon mahoni di pinggir jalan.

"Informasinya, korban akan mengantar istrinya bekerja salah satu pabrik di Cikembar. Nahas korban malah tertimpa dahan pohon," Kata Davit.

Sementara, Anggota Polsek Warungkiara, Bripka Remon Tulus. M membenarkan ikhwal peristiwa tersebut. Pihaknya langsung mendatangi lokasi dan melakukan evakuasi terhadap korban.

"Saat kejadian kami bersama anggota lain langsung ke cek lokasi dan melakukan evakuasi terhadap korban," Ungkapnya.

Korban terlebih dahulu di evakuasi ke Puskesmas setempat untuk dilakukan pertolongan perta dari medis. Namun sambung Remon, untuk korban atas nama Samsul Ramdani tudak dapat tertolong, untuk korban atas nama Santi dirujuk ke RSUD Sekarwangi, Cibadak, karena mengalami luka yang cukup parah.

Remon mengaku tudak mengetahui lebih jelas kapan korban atas Nama Samsul Ramdani meninggal, "Saat di TKP korban atas Nama Samsul Ramdani belum meninggal. Tidak tahu dalam perjalanan menuju Puskesmas atau di Puskesmas meninggalnya. Harus medis yang berbicara," pungkasnya (Can)