4. Yang Fana Adalah Waktu
Yang fana adalah waktu. Kita abadi:
memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa.
“Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?” tanyamu.
Kita abadi.
Puisi ini terang sekali. Yang fana adalah waktu, kita abadi. Maka gunakan waktumu sebaik mungkin.
5. Hujan Bulan Juni
Tak ada yang lebih tabah
Dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
Kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
Dari hujan bulan Juni
Dihapuskannya jejak-jejak kakinya
Yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
Dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
Diserap akar pohon bunga itu
Puisi ini menggambarkan keikhlasan, kesabaran, dan ketulusan. Lewat analogi bulan Juni yang bukan merupakan musim penghujan. Penantian yang hampir mustahil, tetapi berkat ketabahan dapat berbuah manis.