Fabio Quartararo Sesali Kesalahan di MotoGP Catalunya, Berharap Ada Keadilan

- 8 Juni 2021, 15:41 WIB
Tangkapan layar resleting baju balap Fabio Quartararo terbuka saat berlomba di MotoGP Catalunya./MotoGP.com
Tangkapan layar resleting baju balap Fabio Quartararo terbuka saat berlomba di MotoGP Catalunya./MotoGP.com /

AKSARA JABAR - Balapan seri ketujuh MotoGP 2021 di Sirkuit Catalunya Spanyol, 6 Juni 2021, masih menyisakan banyak cerita, terutama bagi pembalap tim Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo.

Banyak insiden yang terjadi pada balapan MotoGP 2021 di Sirkuit Catalunya, salah satu insiden yang paling disorot adalah insiden yang menimpa Fabio Quartararo.

Rentetan insiden Fabio Quartararo di balapan MotoGP 2021 Catalunya adalah, dari mulai dianggap memotong jalur lintasan, hingga momen ketika Quartararo melepas pelindung dada.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sedih Batal Berangkat Haji, Ferdinand Hutahaean: Fokus Urus Provinsimu Dulu, Banyak Masalah Besar

Sehingga kejadian tersebut menyebabkan resleting baju balapnya terbuka ketika balapan masih berlangsung.

Setelah merenungkan kejadian yang dialaminya pada balapan MotoGP 2021 Catalunya, akhirnya Quartararo mengakui bahwa apa yang dilakukanya adalah sebuah kesalahan.

Fabio Quartararo pun menganggap layak mendapatkan bendera hitam.

Baca Juga: Umumkan Wagub Uu Ruzhanul Ulum Positif Covid-19, Ridwan Kamil: Kita Doakan Semoga Lekas Pulih

“Saya pikir melihat kembali apa yang terjadi … Sulit untuk mengakui, tetapi bagi saya itu adalah bendera hitam,” kata Quartararo, dikutip Aksara Jabar dari Crash, 8 Juni 2021.

Fabio Quartararo menyadari betul apa yang dilakukannya sangatlah berbahaya bagi keselamatan dirinya.

Bahkan Fabio Quartararo teringat pada kejadian yang menimpa pembalap Jason Dupasquier di Mugello minggu lalu.

Baca Juga: Biografi Singkat dan Sepak Terjang Soeharto 32 Tahun Pimpin Indonesia, Fadli Zon: Penumpas PKI

“Memang benar bahwa saya menempatkan diri saya dalam bahaya, dan juga dengan apa yang terjadi minggu lalu [kepada Jason Dupasquier], [bendera hitam] itu akan menjadi hal yang benar,” tambahnya.

Namun pembalap tim Monster Energy Yamaha itu tetap tidak bisa menerima dan menganggap hukuman penalti pertama yang dia terima itu tidak adil.

“Satu-satunya penalti yang saya tidak setuju adalah jalan pintas, karena saya merasa itu tidak adil. Saya kehilangan tujuh persepuluh, tetapi jika saya kehilangan satu detik, hukumannya hilang. Dan bagaimana saya bisa tahu di atas motor bahwa saya kehilangan tujuh persepuluh dan bukan satu detik,” ungkapnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Jawa Barat Kembali Melonjak, 20.225 Orang Jalankan Isolasi Mandiri

Hukuman penalti pertama menurutnya sedikit terasa bodoh dan membuat Quartararo marah, namun mengenai hukuman penalti kedua, jelas Quartararo menerimanya bahkan bendera hitam lebih pantas untuknya.

“Jadi itu sedikit bodoh. Tapi saya akui penalti kedua. Saya marah tentu saja, tapi maksud saya, lebih baik ini daripada nol poin," jelasnya.'

Fabio Quartararo terpaksa memotong Tikungan 2 setelah kehilangan cengkaraman ban depan motornya.

Kejadian tersebut ketika masuk ke tikungan pertama pada lap 22 dari 24, beberapa saat setelah kehilangan posisi kedua dari Johann Zarco.***

Editor: Bambang Hermawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x