Telaah Intensif Hikmah Ibadah Haji

- 23 Juli 2020, 20:58 WIB
IMG-20200723-WA0053
IMG-20200723-WA0053

IBADAH dalam Islam ada yang bersifat badaniyah, yaitu ibadah yang menitik beratkan pada kekuatan fisik seperti shalat dan puasa.

Ada pula ibadah yang bersifat Qalbiyah, yaitu ibadah yang pengalamanya di peran utamakan oleh hati, seperti Dzikir khaufi ; dan pula ibadah yang bersifat maliyah dimana harta menjadi faktor dominan bagi kemungkinan terlaksananya ibadah tersebut, seperti zakat, infak dan sedekah.

Sedangkan ibadah haji merupakan gabungan ketiganya. Haji merupakan titik kulminasi, dimana ibadah badaniyah, ibadah qalbiyah, ibadah maliyah bertemu jadi satu didalam pelaksanakaan ibadah haji.

Badan ikut melaksanakan, hati ikut berperan, harta pun ikut menentukan. Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika salah satunya tidak mendukung maka ibadah haji tidak akan terlaksana.

Umpanya badan sehat, hati pun berhasrat, tetapi jika biaya tidak ada, hasrat tidak akan kesampaian. Atau uang ada, badan sehat, tetapi hati tidak terpanggil, sekalipun mampu melanglang buana ke beberapa negara dunia, tapi mekkah takkan pernah sampai. Itulah diantaranya istimewanya haji.

Menurut Dr. Ali Syariati, pada hakikatnya haji merupakan evolusi manusia menuju Allah. Ibadah haji adalah demontrasi simbolis dari falsafah penciptaan adam, pelaksanaanya tidak lebih dari sebuah pertunjukan agung yang membicarakan tentang penciptaan, Sejarah, Kesaan, Idealogi Islam dan Ummah.

Allah sebagai sutradara terbaik telah memilih pemeran-pemeran seperti Adam, Ibrahim, Hajar dan Setan terlibat dalam ibadah haji. Kaum muslim dari seluruh penjuru dunia setiap tahun diajak berpartisipasi dalam pertunjukan akbar (haji) ini. Semua orang dianggap sama.

Tidak ada diskriminasi berdasarkan ras, jenis kelamin,atau pun status sosial.
Sesungguhnya islam adalah agama sosial. Tujuan akhirnya adalah manusia dalam mewujudkan tugasnya sebagai khalifah dalam kerangka sosial.

Oleh karena itu, akidah Islam sendiri mengandung ajaran-ajaran kebenaran yang memiliki dimensi sosial ; akidah, tauhid, tidak dapat dilaksanakan secara murni kecuali dengan kesatuan sosial.

Jalan Allah adalah jalan umat manusia. Dengan kata lain untuk mendekati Allah kita harus terlebih dahulu mendekati manusia. Imam Ghazali, dalam Adab Al Hajj, mengatakan walaupun punya banyak uang, perbanyaklah berjalan di Tanah Suci.

Daripada digunakan untuk membayar kendaraan lebih baik untuk bersedekah fakir miskin.

Terlibat aktif menuju lapangan melakukan kedermawanan merupakan anjuran ketika melaksanakan haji.

Ibadah haji menggambarkan puncak pengalaman ruhani kaum muslimin. Terutama pengaruh keruhanian ibadah haji dan kurban. Di dalamnya tertanam nilai-nilai kewajiban jihad untuk membela kebenaran ketika diserang tetapi juga mengajarkan tentang kesabaran untuk berpantang melakukan kekerasan dan perbuatan yang menimbulkan kerusakan, menumbuhkan keikhlasan dan menyingkirkan kepalsuan.

Seorang yang berhaji ibarat orang yang sudah siap meninggalkan dunia. Badanya dibalut dua helai kain putih yang bersih seperti halnya kain kafan yang membalut tubuh jenazah yang akan di kuburkan. Ucapan talbiyah yang dikumandangkan bernada penyerahan diri total kepada Allah.

Istilah Labbaik sejatinya bentuk dari ungkapan komunikasi dan pertanggung jawaban Eksistensial. Konotasi makna labbaik, tersirat dalam ucapan bahwa ia mendengar panggilan yang memanggil dan siap untuk melaksanakan apa yang dituntut atau diharapkan oleh yang memanggilnya.

Bila diungkapkan dengan bahasa al Quran, kiranya tersirat dalam ucapan Labbaik itu apa yang di maksud dalam ayat :
سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
"Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali" ( Al Baqarah : 285)

Demikianlah, kepergiaan mereka menyebrang samudera, melayang di angkasa itu bukan dengan maksud untuk sekedar wisata. Mereka pergi bukan hanya dengan maksud untuk memenuhi kepuasan lahir, melainkan semata-mata sebagai pertanda mendengar panggilan ilahi, menunaikan rukun yang kelima, melaksanakan ibadah haji.

Ibnu Thufail menceritakan bahwa Abdullah bin Abbas pernah berkata kepadanya : Taukah kamu asal usul talbiyah ? aku berkata tidak tahu Abdullah bin Abbas berkata bahwa tatkala Ibrahim memproklamasikan haji kepada manusia, maka gunung-gunung merunduk dan munculah kampung-kampung. Kemudian ibrahim menyeru manusia agar berhaji, maka semua mahluk menjawab labbaykallahumma labbayk.

Ada beberapa simbol yang terkandung dalam ibadah haji diantaranya :

Haji adalah simbol penyerahan sepenuhnya manusia kepada Rabbnya.
Haji adalah perwujudan dari prinsip Ukhuwah Islamiyah

Haji merupakan madrasah bagi setiap muslim untuk mencapai tahap keimanan yang lebih tinggi
Haji membawa kaum muslimin kepada pusat Islam pertama. Agama Ibrahim as dan Muhammad Saw.

Haji adalah pembebasan salah satu jalan pembesaan dari segala kenistaan setan menuju kepada kesucian jiwa.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa ibadah haji memiliki hikmah-hikmah yang agung, Nabi Muhammad Saw meletakan haji sebagai puncak kepasrahan manusia kepada Allah Swt.. Semoga allah memanggil kita untuk segera berangkat ke tanah suci memenuhi panggilanya.

Editor: Aksara Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Arogansi dan Barbarianisme Politik

7 Oktober 2020, 15:01 WIB

42 Tahun FKPPI

14 September 2020, 14:05 WIB

Dilema Pembalajaran di Masa Pandemi

7 September 2020, 13:14 WIB

Begini Cara GPII Membumikan Pancasila

11 Agustus 2020, 16:39 WIB

Terpopuler

Kabar Daerah

x