Panglima TNI Ingatkan Ancaman Separatisme Lewat Media Sosial

- 21 November 2020, 14:57 WIB
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto S.IP
Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto S.IP /Istimewa/twitter @Puspen_TNI

AKSARAJABAR - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto S.IP, mengingatkan ancaman separatisme dengan menggunakan media sosial dengan tujuan propaganda untuk memisahkan diri dari NKRI marak dilakukan. Aksi separatisme saat ini tidak hanya berupa pemberontakan bersenjata, tetapi sudah berkembang melalui kampanye internasional dengan memanfaatkan media sosial di dunia maya.

Panglima TNI mengatakan, semua yang ada di dunia maya memiliki kelebihan berupa kecepatan dan jangkauan yang lebih cepat, lebih luas, dan lebih mudah. Selanjutnya juga disadari bahwa dampak yang ditimbulkan di dunia maya, baik positif maupun negatif, ternyata dapat lebih masif dari dunia fisik.

"Mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus mengakui bahwa media sosial telah dapat dimanfaatkan sebagai media propaganda, media perang urat syaraf," ujar Panglima TNI saat menjadi Keynote Speaker dalam acara Webinar Pelatihan Sinergi Anak Bangsa dalam Menjaga Keutuhan Bangsa dan Negara dari Aksi Separatisme di Dunia Maya, di Jakarta. Sabtu, 21 November 2020.

Baca Juga: Legenda Sepak Bola Indonesia Ricky Yakobi Tutup Usia

Lanjutnya, dengan pengunaan dan jangkauan yang luas, media sosial menjadi media yang efektif untuk melakukan perang informasi ataupun perang psikologi. "Sekarang kita mengenal hastag, trending topic. Dahulu kita menyebutnya sebagai tema propaganda," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI menyampikan bahwa dalam beberapa minggu terakhir ini dunia maya di Indonesia diramaikan dengan beberapa isu yang cukup hangat. "Isu-isu tersebut bila kita lihat membuat masyarakat menjadi terkotak-kotak, terpolarisasi dan dibenturkan satu sama lain. Terdapat pula narasi yang membangun ketidakpercayaan kepada pemerintah dan tidak percaya kepada berbagai upaya pemerintah untuk kepentingan rakyat," ucapnya.

Menurutnya, diperlukan kesatuan pandangan dan persepsi untuk mensinergikan keselarasan dalam tindakan, kebijakan dan rencana aksi yang utuh. Menghadapi hal ini, diperlukan partisipasi lintas sektoral dan tidak mungkin hanya bisa dihadapi oleh satu instansi semata. "Oleh karena itu, dibutuhkan langkah penanganan yang dilakukan secara komprehensif, integral dan terpadu. Diperlukan sinergi untuk negeri," imbuhnya.

Baca Juga: Selesai Klarifikasi di Bareskrim Polri Selama 7 Jam, Ridwan Kamil: Kerumunan itu Membahayakan

Panglima TNI berharap pelatihan ini dapat menjadi pelopor-pelopor perubahan.Saudara-saudara akan menciptakan komunitas-komunitas positif di dunia maya, ingat bahwa para pejuang dahulu mengesampingkan perbedaan dan ego kesukuan, bersatu padu, dan bahkan mengorbankan jiwa raganya demi Indonesia merdeka. "Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kita saat ini, sebagai generasi penerus perjuangan tersebut, untuk memelihara dan menjaga semangat persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa dan negara tercinta," pungkasnya. ***

Editor: Igun Gunawan

Sumber: Puspen TNI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x