Aktivitas Vulkanik Berlanjut ke Erupsi, Gunung Merapai Naik Level ke Siaga!

- 5 November 2020, 19:51 WIB
Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu.* /ANTARA FOTO
Gunung Merapi terlihat dari bungker Kaliadem, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, beberapa waktu lalu.* /ANTARA FOTO /ANTARA FOTO/

AKSARAJABAR - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) akhirnya menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada menjadi Siaga atau level III. Langkah ini dilakukan menyusul semakin meningkatnya aktivitas vulkanik di gunung yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah ini.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida menjelaskan, setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, kegempaan internal yaitu VA, Vulkanik Dangkal (VB) dan Fase Banyak (MP) mulai meningkat. Sebagai perbandingan, pada Mei 2020 gempa VA dan VB tidak terjadi dan gempa MP terjadi 174 kali.

Pada Juli 2020 terjadi gempa VA 6 kali, VB 33 kali dan MP 339 kali. Selain itu juga terjadi pemendekan jarak baseline Electronic Distance Measurement (EDM) sektor Barat Laut Babadan-RB1 (selanjutnya disingkat EDM Babadan) sebesar 4 cm sesaat setelah terjadi letusan eksplosif 21 Juni 2020.

Baca Juga: Sekelumit Pemilu di Amreika Serikat, Seperti Apa Ya? Apakah Sama dengan Indonesia? Ini Penjelasannya

"Setelah itu pemendekan jarak terus berlangsung dengan laju sekitar 3 mm/hari sampai September 2020. Sejak bulan Oktober 2020 lalu, kegempaan meningkat semakin intensif. Pada 4 November 2020 rata-rata gempa VB 29 kali/hari, MP 272 kali/hari, Guguran (RF) 57 kali/hari, Hembusan (DG) 64 kali/hari," ujarnya di Yogyakarta, Kamis 5 November 2020.

"Laju pemendekan EDM Babadan mencapai 1 1 cm/hari. Energi kumulatif gempa (VT dan MP) dalam setahun sebesar 58 GJ. Kondisi data pemantauan di atas sudah melampaui kondisi menjelang munculnya kubah lava 26 April 2006, tetapi masih lebih rendah jika dibandingkan dengan kondisi sebelum erupsi 2010," imbuhnya.

Dijelaskannya, berdasarkan pengamatan morfologi kawah Gunung Merapi dengan metoda Foto Udara (Drone) pada tanggal 3 November 2020 belum terlihat adanya kubah lava baru. Sampai saat ini kegempaan dan deformasi masih terus meningkat.

Baca Juga: Kemensos RI dan Kemendes Tinjau Penyaluran BST di Subang, Ini Bentuk Komitmen Pemerintah

"Berdasarkan hal tersebut dimungkinkan terjadi proses ekstrusi magma secara cepat atau letusan eksplosif. Begitu juga dengan ancaman guguran lava, lontaran material dan awanpanas sejauh maksimal 5 km," beber dia.

Berdasarkan evaluasi data pemantauan tersebut di atas kata Hanik, dapat disimpulkan bahwa aktivitas vulkanik saat ini dapat berlanjut ke erupsi yang membahayakan penduduk. "Sehubungan dengan hal tersebut maka status aktivitas Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada (level Il) menjadi Siaga (level Ill) berlaku mulai tanggal 5 November 2020 pukul 12.00 WIB," tandas dia.***

Editor: Yoga Aditya

Sumber: BPPTKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x