Status Gunung Semeru Menjadi Awas, PVMBG Jelaskan Alasannya !

- 5 Desember 2022, 14:13 WIB
Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanis yang terlihat dari desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (5/12/2022).  Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat gunung Semeru terus mengeluarkan material vulkanik yaitu pada periode pukul 24.00-0600 WIB mengalami 29 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-22mm selama 65-120 detik, sekali gempa Awan Panas Guguran (APG) dengan amplitudo 25 mm selama 386 detik. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nym.
Gunung Semeru mengeluarkan material vulkanis yang terlihat dari desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Senin (5/12/2022). Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat gunung Semeru terus mengeluarkan material vulkanik yaitu pada periode pukul 24.00-0600 WIB mengalami 29 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-22mm selama 65-120 detik, sekali gempa Awan Panas Guguran (APG) dengan amplitudo 25 mm selama 386 detik. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nym. /ARI BOWO SUCIPTO

Adapun lama gempa mencapai 85 sampai 115 detik.

Selain itu, Gunung Semeru juga mengalami satu kali gempa guguran dengan amplitudo 8 milimeter dan lama gempa 50 detik.

Gunung Semeru secara administratif terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Gunung api aktif tersebut dipantau secara visual dan instrumental dari dua pos pengamatan gunung api yang berada di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, serta di Desa Agrosuko, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.

Aktivitas Gunung Semeru terdapat di Kawah Jonggring Seloko yang terletak di sebelah tenggara puncak Mahameru.

Letusan Gunung Semeru umumnya letusan abu bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi tiga sampai empat kali setiap jam.


Letusan tipe vulkanian dicirikan dengan letusan eksplosif yang kadang-kadang menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya.

Selanjutnya, terjadi letusan bertipe strombolian yang biasanya diikuti dengan pembentukan kubah dan lidah lava baru.

Pada saat terjadi letusan eksplosif biasanya diikuti oleh terjadinya aliran awan panas yang mengalir ke lembah-lembah yang lebih rendah dan arah alirannya sesuai dengan bukaan kawah dan lembah-lembah di Gunung Semeru.

Arah bukaan kawah Gunung Semeru saat ini mengarah ke tenggara atau mengarah ke hulu Besuk Kembar, Besuk Bang, dan Besuk Kobokan.***

Halaman:

Editor: Iing Irwansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x