AKSARAJABAR - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto meminta pemerintah pusat lebih berani untuk mengeluarkan kebijakan pembatasan yang lebih tegas dan lebih ketat untuk menekan laju sebaran COVID-19.
Karena saat ini, kata Bima, kondisi COVID-19 sudah sangat mengkhawatirkan dan nyaris di luar kapasitas untuk menangani.
Saran pembatasan lebih ketat oleh pemerintah pusat itu disampaikan Bima usai meninjau kondisi terkini RS Marzoeki Mahdi Bogor, Minggu 27 Juni 2021.
Baca Juga: Ed Sheeran Buat Lagu untuk Single Baru BTS, Ini Penjelasan Big Hit Entertainment
Awalnya, Bima menyampaikan terkait perkembangan kasus COVID-19 di Kota Bogor yang kian hari kian melonjak.
"Situasi COVID saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, sudah nyaris melampaui kapasitas kita semua untuk menangani, kalau tidak ada langkah-langkah yang luar biasa. Data di Kota Bogor lonjakannya luar biasa. Beberapa hari terakhir berada di kisaran 300, hari ini jam 2 siang sudah tercatat 260 orang positif, yang masih sakit mencapai 3.023 kasus," ungkap Bima di RS Marzoeki Mahdi.
"Kemudian presentase kenaikan kasus selama seminggu ini mencapai 78 persen, sedangkan kasus kematian naik 125 persen, jadi sekali lagi angka-angka ini mengkhawatirkan," ucap Bima.
Bima juga menilai, PPKM Mikro yang kini berjalan dan dilaksanakan di daerah dinilai belum bisa secara maksimal menekan laju penyebaran COVID-19. Karena tidak diiringi dengan kebijakan yang lebih ketat oleh pemerintah pusat.
Editor: Igun Gunawan