Kesulitan dan Hikmah Akibat Covid 19 Versi Menko Polhukam Mahfud MD, Apa Saja?

- 27 Juni 2021, 12:00 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD
Menko Polhukam Mahfud MD /Instagram/@mohmahfudmd

AKSARAJABAR - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan pandemik COVID-19 selain mendatangkan kesulitan, juga membawa hikmah dari banyak sisi.

Mahfud MD dalam webinar bertajuk "Ekonomi dan politik, pandemi sebagai momentum perubahan kebijakan ekonomi pro-pemerataan" yang diselenggarakan Lembaga MMD Initiative, di Jakarta, Sabtu, mengatakan tidak ada negara yang siap menghadapi pandemik COVID-19 itu dan tidak ada yang menyangka pandemik begitu serius, meluas dan berlangsung lama.

"Akhir Desember di Wuhan, di Indonesia masih tenang. Indonesia sampai akhir Februari masih cukup santai menanggapi ini. Bahkan 28 Februari 2020, dalam sebuah jurnal Internasional, kita disebut satu-satunya negara besar di Asia yang belum dimasuki COVID-19," ucap dia.

Baca Juga: Jadwal Bola Malam Ini: Melanjutkan Babak 16 Besar Euro 2020, Denmark Vs Wales dan Italia Vs Austria

Tapi kemudian, lanjut Mahfud MD, pada 2 Maret 2020 ditemukan kasus penularan COVID-19 yang kemudian berubah menjadi besar dan serius. Hal itu mulai memunculkan masalah ekonomi dan politik.

Menurut Mahfud pemerintah manapun, termasuk Indonesia tentunya ingin menyelesaikan pandemik secepatnya. Oleh karena itu berbagai upaya apapun dilakukan, salah satunya anggaran difokuskan guna penanganan pandemik.

Bahkan kata dia pemerintah sampai menerbitkan Perppu untuk penanganan COVID-19. Pemerintah pun sempat dituding tengah mempersiapkan instrumen untuk korupsi, padahal anggaran itu benar-benar untuk menangani COVID-19.

Baca Juga: Live Streaming Ikatan Cinta Malam Ini 26 Juni 2021: Aldebaran Nonton Video Pengakuan Roy Hamili Perempuan

"Saat awal, semua negara tidak siap. alat pelindung diri (APD), masker, obat, semua diborong, dimonopoli. Pemerintah manapun kesulitan," kata Mahfud.

Karena berbagai kesulitan itu lanjut Mahfud akhirnya tampak hikmah dari pandemik, dengan munculnya kreativitas dari masyarakat, yang didukung oleh pemerintah. Produk masker, APD, obat dari dalam negeri dan kreativitas di bidang ekonomi lainnya hadir ikut menangani dampak pandemik.

Kemudian, di bidang pendidikan, menurutnya muncul ide belajar virtual yang dapat diterapkan bahkan bukan hanya pada saat pandemik saja, meskipun awalnya dirasa cukup menyusahkan.

"Kelas jarak jauh dulu dilarang pemerintah. Karena pandemik, kita bisa mengikuti tuntutan perkembangan dengan kreasi yang baru," tutur-nya.

Baca Juga: Musisi Yovie Widianto Berduka , Sang Ibunda Meninggal Dunia: Unggah Foto Momen Lebaran

Hikmah selanjutnya kata dia juga muncul di bidang birokrasi penataan keuangan. Mahfud mencontohkan sebelumnya, kementerian dan lembaga amat susah mengeluarkan uang atau anggaran, karena terlampau banyak aturan.

Pemerintah bisa salah kalau tidak segera mengeluarkan anggaran, tetapi juga bahaya kalau anggaran dikeluarkan sembarangan.

"Akhirnya dibuat lah aturan yang lebih substantif, bukan formalistik, sekarang tidak perlu pakai materai. Sekarang bantuan langsung tunai dikirim langsung ke rekening. Ini variasi yang bagus," ujarnya.

Baca Juga: Sinopsis Badai Pasti Berlalu SCTV 26 Juni 2021: Sisca Divonis Tidak Bisa Hamil Sementara Leo Sudah Ditemukan?

Selain itu, kondisi pandemik juga memunculkan efisiensi birokrasi lainnya seperti kemudahan melakukan rapat-rapat teknis yang tidak perlu menghabiskan banyak anggaran.

"Keputusan nasional bisa dilakukan dengan virtual. Rapat dengan birokrasi di daerah manapun. Dua jam masalah nasional selesai, tanpa perlu ada dari daerah membawa banyak macam staf ke Jakarta," ucap-nya.

Soal upaya penanganan COVID-19, Mahfud MD juga tidak lupa mengajak seluruh masyarakat agar tetap mematuhi aturan pemerintah dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Minggu 27 Juni 2021, Aquarius : Kisah Asmara akan lebih Baik, Finansial Meningkat

"Sekarang kasus di atas 20.000, angka kematian juga tinggi. Menghadapi teror COVID-19 kali ini, kita semua harus berhati-hati, ikutilah aturan pemerintah, patuhi protokol kesehatan. Sebab, yakinlah, ketentuan pemerintah selalu dikeluarkan berdasar pertimbangan yang komprehensif," ujarnya.

Editor: Igun Gunawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x