AKSARA JABAR - Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan menyoroti penetapan tersangka eks penyidik KPK, AKP Stepanus Robin Pattuju.
Keprihatinan disampaikan Novel Baswedan lantaran penetapan Stepanus Robin Pattuju membuktikan adanya oknum internal KPK yang berani bermain kasus.
"Prihatin, dan sedih adanya orang yang berani “main kasus” di KPK," kata Novel Baswedan di akun Twitter pribadinya, @nazaqistsha, Kamis 3 Juni 2021.
Namun yang lebih memprihatinkan bagi Novel Baswedan adalah adanya upaya menyingkirkan sosok-sosok yang memiliki kompetensi di tubuh KPK melalui Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Padahal, orang-orang KPK yang dinyatakan tak lolos TWK karena dituduh terpapar radikalisme merupakan pegawai-pegawai yang berhasil mengungkap kasus tersebut.
"Lebih prihatin lagi karena Pak A. Damanik, Rizka, Yudi dan saya yang ungkap kasus ini justru diupayakan untuk disingkirkan dengan alat TWK," tuturnya.
Maka itu, Novel Baswedan menduga alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui TWK adalah upaya untuk membunuh pemberantasan korupsi di Indonesia.